Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Penyakit Asma, Gejala dan Cara Perawatannya...

Kompas.com - 08/03/2021, 09:00 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Asma adalah penyakit peradangan kronik saluran napas yang menyebabkan penyempitan saluran napas.

Melansir P2PTM Kemenkes, asma menyebabkan tubuh menjadi sesak napas, dada terasa berat, dan batuk terutama pada malam atau dini hari.

Namun, penyebab dari penyakit ini masih belum diketahui. Peneliti menduga penyebabnya adalah faktor genetik dan lingkungan.

Lalu apa itu penyakit asma? Apa saja gejalanya? Bagaimana perawatan penyakit asma? Ini penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Simak, Ini 5 Penyebab Gejala Asma Memburuk pada Malam Hari

Apa itu asma

Melansir situs resmi National Health Service Inggris NHS, asma merupakan kondisi paru-paru yang dapat menyebabkan seseorang kesulitan bernapas.

Asma mempengaruhi orang-orang dari segala usia, meski dapat berkembang untuk pertama kalinya pada orang dewasa.

Asma yang pertama kali berkembang saat dewasa dapat menjadi kondisi kesehatan panjang.

Belum ada obat untuk penyakit ini, namun perawatan sederhana dapat membantu mengendalikan gejala agar tak memberikan dampak besar.

Gejala

Dituliskan Mayoclinic, gejala asma berbeda antar satu orang dengan lainnya.

Secara umum, gejala asma meliputi:

  • Suara siulan saat bernapas (mengi) Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Batuk
  • Kesulitan tidur karena sesak napas, batuk, atau mengi
  • Peningkatan produksi lendir

Terkadang gejala dapat menjadi lebih buruk, dengan tanda sebagai berikut.

  • Gejala asma yang lebih sering dan mengganggu
  • Meningkatnya kesulitan bernapas
  • Lebih sering membutuhkan inhaler yang membantu meredakan gejala dengan cepat

Baca juga: Penyakit Asma: Gejala dan Faktor Risikonya

Perawatan

Asma biasanya diobati dengan inhaler, alat kecil yang memungkinkan seseorang menghirup obat-obatan.

Jenisnya ada dua, yaitu

  • Pereda inhaler, yang digunakan jika diperlukan untuk meredakan gejala asma dengan cepat dalam waktu singkat
  • Pencegah inhaler, yang digunakan setiap hari untuk mencegah timbulnya gejala asma

Penting untuk mengidentifikasi dan menghindari pemicu asma dapat membantu mengendalikan gejala asma.

Untuk mendapatkan perawatan yang tepat, disarankan berkonsultasi dengan ahli maupun dokter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com