Dua antioksidan utama yang ditemukan dalam jeruk bali yaitu naringenin dan naringin.
Beberapa penelitian pada hewan menemukan keduanya membantu melindungi hati dari cedera.
Antioksidan pada jeruk bali mengurangi peradangan dan melindungi sel.
Selain itu, antioksidan tersebut dapat mengurangi fibrosis hati, kondisi ketika jaringan ikat yang berlebihan menumpuk di hati karena peradangan kronis.
Naringenin juga menurunkan jumlah lemak di hati dan meningkatkan jumlah enzim untuk membakar lemak.
Hal ini dapat membantu mencegah penumpukan lemak berlebih.
4. Blueberry dan cranberry
Blueberry dan cranberry mengandung antosianin, antioksidan yang memberi warna khas pada beri.
Beberapa penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa cranberry dan blueberry utuh, baik ekstrak maupun jusnya, dapat membantu menjaga kesehatan hati.
Mengkonsumsi buah-buahan ini selama 3–4 minggu melindungi hati dari kerusakan.
Selain itu, blueberry membantu meningkatkan respons sel kekebalan dan enzim antioksidan.
Antioksidan yang ditemukan dalam buah beri memperlambat perkembangan lesi dan fibrosis, serta perkembangan jaringan parut, di hati pada tikus percobaan.
Ekstrak blueberry juga telah terbukti menghambat pertumbuhan sel kanker hati manusia dalam penelitian tabung reaksi.
Kendati demikian, penelitian lebih lanjut mesti dilakukan untuk menentukan apakah efek ini dapat direplikasi dalam tubuh manusia.
Baca juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Ginjal
5. Anggur
Anggur, terutama anggur merah dan ungu mengandung berbagai senyawa tumbuhan yang bermanfaat.
Buah ini mengandung resveratrol, yang memiliki sejumlah manfaat kesehatan.
Banyak penelitian pada hewan menunjukkan bahwa anggur dan jus anggur dapat bermanfaat bagi hati.
Studi tersebut mengungkapkan bahwa anggur dapat memiliki berbagai manfaat, termasuk menurunkan peradangan, mencegah kerusakan, dan meningkatkan kadar antioksidan.
6. Kacang