Hari Tanpa Bayangan di negara atau belaha bumi lain, misalnya di Mekkah. Hendra mengatakan, salah satu manfaat kulminasi ialah menentukan arah kiblat.
"Contoh di luar negeri yang selalu digunakan oleh umat muslim Indonesia, untuk ukur arah kiblat secara alami adalah hari tanpa bayangan di Mekkah yang terjadi tiap tahun pada tgl 27 Mei dan 15 Juli," ujar Hendra.
Adapun untuk wilayah yang tidak pernah merasakan kulminasi, misalnya di kutub.
"Di kutub enggak mengalami, karena di sana juga Matahari enggak terlihat," kata Hendra.
Wilayah lain juga tidak dapat merasakan, jika saat jadwal kulminasi ternyata sinar matahari tak sampai ke permukaan bumi. Bisa karena diguyur hujan, salju, atau mendung.
Indonesia berada di sekitar ekuator, atau garis lintang bumi pada not derajat. Saat kulminasi terjadi, matahari berada di khatulistiwa.
Hendra mengatakan, posisi ini membuat Indonesia mengalami Hari Tanpa Bayangan sebanyak dua kali dalam setahun di wilayah berbeda.
"Setiap tahun terjadi 2 kali. Di Indonesia karena beda lokasinya, itu kalau yang pertama sekitar bulan Februari, Maret, April. Kemudian nanti sekitar bulan Mei, Juni. Dua kali," jelas Hendra.
Fenomena ini menjadi bahan pengamatan BMKG sepanjang tahun. Seperti Hari Tanpa Bayangan yang baru-baru ini terjadi di DI Yogyakarta, Denpasar, dan Mataram.
"Kami BMKG sudah mengamati, seperti yang terjadi di Denpasar, Mataram juga begitu. Jadi benda gak ada bayangannya," imbuh Hendra.
Berikut kumpulan foto BMKG saat menangkap fenomena Hari Tanpa Bayangan di beberapa wilayah di Indonesia:
1. Hari Tanpa Bayangan yang terjadi di DI Yogyakarta pada Minggu (28/2/2021) pukul 11.51 WIB.
2. Hari Tanpa Bayangan yang terjadi di Denpasar, Bali pada Jumat (26/2/2021) pukul 12.32 WITA.
3. Hari Tanpa Bayangan yang terjadi di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada Jumat (26/2/2021) pukul 12.28 WITA.
"Di Indonesia, semua wiayah harusnya mengalami. Kalau mau lihat lengkapnya ada di BMKG. Lengkaplah kota-kotanya," kata Hendra.
Adapun untuk melihat jadwal Hari Tanpa Bayangan di kota atau kabupaten masing-masing, dapat mengakses laman BMKG melalui tautan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.