Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal Hari Tanpa Bayangan 2021 di 34 Ibu Kota Provinsi di Indonesia

Kompas.com - 28/02/2021, 13:28 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan atau kulminasi utama.

Hari tanpa bayangan di Indonesia akan terjadi dua kali dalam satu tahun, mengingat posisi Tanah Air yang berada di sekitar ekuator.

Waktu terjadinya kulminasi utama tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa.

Baca juga: Yogyakarta Alami Hari Tanpa Bayangan Siang Ini, Berikut Jadwal di Daerah Lain

Sedangkan di kota-kota lain, hari tanpa bayangan terjadi saat deklinasi Matahari sama dengan lintang kota tersebut.

Untuk diketahui, kulminasi merupakan fenomena saat Matahari berada di posisi paling tinggi di langit.

Saat kulminasi utama terjadi, Matahari akan tepat berada tepat di atas kepala atau di titik zenit, yang membuat bayangan benda tegak akan terlihat seperti menghilang karena bertumpuk dengan benda ini sendiri.

Adapun di tahun ini, Matahari tepat berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2021 pukul 16.37 WIB dan 23 September 2021 pukul 02.21 WIB.

Sedangkan pada 21 Juni 2021 pukul 10.32 WIB, Matahari berada di titik balik utara dan pada 21 Desember 2021 pukul 22.59 WIB Matahari berada di titik balik selatan.

Baca juga: 3 Tokoh Dunia Ini Diajak Bangun Ibu Kota Baru, Siapa Saja?

Hari tanpa bayangan di 34 Provinsi

Berdasarkan informasi dari Kepala Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Hendra Suwarta, waktu terjadinya hari tanpa bayangan berbeda antara satu tempat dengan tempat lain di Indonesia.

Berikut rincian waktu terjadinya fenomena hari tanpa bayangan di setiap ibu kota provinsi Indonesia pada 2021:

1. Banda Aceh pada 3 April 2021 pukul 12.42 WIB

2. Medan pada 29 Maret 2021 pukul 12.30 WIB

3. Padang pada 18 Maret 2021 pukul 12.26 WIB

4. Pekanbaru pada 22 Maret 2021 pukul 12.21 WIB

5. Bengkulu pada 11 Maret 2021 pukul 12.20 WIB

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com