KOMPAS.com - Jakarta dan sejumlah kota lainnya mengalami banjir, dan tidak sedikit warga yang terpaksa harus mengungsi.
Saat kondisi banjir, seseorang akan menjadi lebih rentan terkena penyakit-penyakit tertentu karena kondisi lingkungan yang memburuk.
Kontak tubuh dengan air yang tercemar akan meningkatkan risiko kita mengalami infeksi pada luka terbuka, dermatitis, konjungtivitis, dan infeksi telinga, hidung, tenggorokan.
Selain itu, banjir juga dapat menimbulkan berbagai penyakit yang mudah menular.
Baca juga: Banjir di Mana-mana, Benarkah Musim Hujan Tahun Ini Lebih Basah?
Melansir dari Centers for Disease Control CDC, terdapat sejumlah bahaya apabila seseorang terlalu lama terkontaminasi atau terpapar air banjir. Berikut di antaranya:
Infeksi dapat terjadi jika seseorang memiliki luka terbuka atau ruam kulit dan terpapar air banjir.
Hal itu karena potensi adanya bakteri alami bernama vibrios di dalam air banjir yang dapat menyebabkan infeksi jika terdapat luka terbuka atau ruam kulit.
Untuk menghindari terjadinya infeksi semacam ini, Anda bisa gunakan perban anti air untuk menutup area luka atau ruam sebelum masuk ke air banjir.
Karena itu penting untuk melindungi diri dari paparan air banjir terlepas dari sumber kontaminasi. Cara terbaik untuk melindungi diri adalah menjauh dari air.
Baca juga: Sejumlah Ruas Jalan di Semarang Masih Terendam Banjir
Cara membersihkan diri jika terkena air banjir:
Jika Anda harus memasuki air banjir, kenakan sepatu bot karet, sarung tangan karet, dan kacamata.
Melansir Kompas.com (25/2/2020), berikut ini sejumlah penyakit yang mungkin muncul saat musim banjir:
1. Tifus
Penyakit infeksi saluran pencernaan demam tifoid atau tipus, disebabkan bakteri Salmonella typhi.
Bakteri ini dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Buruknya sanitasi dan minimnya akses air bersih saat banjir membuat penyakit tifus rentan menular saat banjir.
Baca juga: Banjir Landa Kabupaten Dompu, 1.400 Rumah Warga Terdampak
2. Leptospirosis
Penyakit leptospirosis disebabkan bakteri Leptospira yang berasal dari kotoran tikus.
Seseorang bisa tertular leptospirosis saat memiliki luka terbuka yang terkena atau kontak dengan air yang mengandung kotoran tikus.
Penyakit ini jadi ancaman serius saat banjir. Waspada dengan gejalanya seperti panas tiba-tiba, sakit kepala, dan menggigil.
3. Demam berdarah
Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit pascabanjir yang mudah menular.
Saat musim hujan dan setelah banjir, muncul genangan air yang rentan digunakan sebagai tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti biang DBD.
Dengan meningkatnya populasi nyamuk, ancaman DBD juga semakin besar. Jaga lingkungan sekitar tetap bersih dan tidak ada tempat yang potensial digunakan nyamuk berkembang biak.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.