Meksiko memulai program vaksinasi pada 24 Desember, dimulai dengan tenaga medis dan sejumlah kecil guru di bagian timur negara itu.
Negara itu sekarang telah mengelola lebih dari 1 juta vaksin virus corona. Tetapi belum selesai memvaksinasi 750.000 pekerja perawatan kesehatan garis depan.
Sebelumnya, diberitakan Kompas.com, 16 Februari 2021, China menangkap pemimpin dari pembuat vaksin Covid-19 palsu. Pria itu diidentifikasi sebagai Kong.
Baca juga: Melihat Perbedaan Vaksin Buatan AS dengan Vaksin Buatan China, Ini Rinciannya...
Vaksin palsu yang terdiri atas larutan garam dan air mineral itu diselundupkan ke luar negeri, tapi tidak diketahui ke mana barang itu dikirim.
Kong ditangkap bersama 69 orang lainnya karena kejahatan serupa.
Penangkapan itu melibatkan 20 kasus yang terjadi ketika Beijing berjanji untuk menindak vaksin Covid-19 palsu.
Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia
Sebagian kasus disebutkan muncul pada akhir tahun lalu, tapi detailnya baru dirilis pada pekan ini.
Menurut putusan pengadilan, Kong dan timnya mendapat untung 18 juta yuan (sekitar Rp 250,6 juta) dengan memasukkan larutan garam atau air mineral ke dalam jarum suntik dan menjajakannya sebagai vaksin Covid-19 sejak Agustus 2020.
Sebanyak 600 vaksin Covid-19 telah dikirim ke Hong Kong pada November lalu, sebelum dikirim ke luar negeri.