Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Tak Piawai Jadi MC, Nia Ramadhani Jadi Sorotan, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 02/02/2021, 16:31 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Akan tetapi, dalam ilmu medis, tongue-tie lebih dari sekedar metafora untuk menyebut orang yang tersandung kata-kata.

Baca juga: Selain Suami BCL, Ashraf Sinclair, Berikut Artis yang Meninggal karena Serangan Jantung

Dilansir dari Healthline, tongue-tie merupakan kondisi mulut yang dapat memengaruhi banyak hal mulai dari proses menyusui saat bayi, mengganggu saluran pernapasan, kesulitan bicara, hingga mengganggu kesehatan gigi.

Tongue-tie dan bibir berkembang di dalam rahim, dapat disebabkan mutasi gen yang diturunkan sebagai sifat dominan.

Bayi yang lahir dengan tongue-tie, atau ankyloglossia, akan memiliki frenulum yang terlalu pendek atau tebal sehingga membatasi gerakan lidah.

Baca juga: Kenapa Banyak Artis Kerap Terlibat Prostitusi?

Frenulum adalah pita kecil jaringan yang memanjang dari dasar mulut ke dasar lidah.

Ada beberapa tipe tongue-tie.

  • Sulit mengangkat lidah ke gigi atas atau menggerakkan lidah ke kanan-kiri
  • Sulit menjulurkan lidah melewati gigi depan bawah
  • Lidah tampak berlekuk, ada lipatan, atau berbentuk hati saat dijulurkan

Baca juga: Ahli Sebut Masalah Lidah dan Mulut Bisa Jadi Gejala Baru Covid-19

 

Beberapa fasilitas kesehatan mengklasifikasikan tongue-tie menurut sistem klasifikasi Coryllos 1-4.

Pengklasifikasian tersebut memudahkan dalam memberi diagnosis dan perawatan.

Perawatan dan penanganan tongue-tie tergantung pada tingkat keparahannya.

Beberapa layanan kesehatan akan memilih untuk menunggu dan memantau perkembangan untuk kasus yang sangat ringan. Sedangkan tingkat yang parah dapat melakukan frenotomi, yaitu prosedur yang digunakan untuk melepaskan frenulum lingual.

Baca juga: Populer sebagai Tanaman Obat, Apa Saja Manfaat Lidah Buaya?

Latihan berbicara

Terlepas dari kurangnya periapan dan tongue-tie, penyampaian yang buruk di hadapan publik dapat diatasi dengan latihan berbicara.

Dilansir dari ABC, 29 Februari 2020, penyampaian yang buruk di depan publik merupakan masalah umum yang dapat dialami oleh siapa saja.

Profesor Sekolah Bisnis London Alex Edmans merekomendasikan beberapa teknik untuk jadi pembicara publik.

Baca juga: Artis Banyak Terjerat Narkoba, Fenomena Apa?

 

Menurutnya menjadi pembicara yang baik tidak lahir begitu saja, tetapi perlu kerja keras.

"Bagi banyak orang, berbicara di depan umum adalah perjuangan yang nyata dan itu berlaku untuk saya selama bertahun-tahun," kata Edmans.

Beberapa teknik tersebut meliputi:

  • Berlatih
  • Praktik bicara di depan publik
  • Rekam diri sendiri, perhatikan gerakan tangan, jeda, dan fokus pada hal-hal yang perlu ditingkatkan
  • Belajar dari pembicara publik lainnya
  • Tahu kapan harus tangan dan bahasa tubuh
  • Jangan takut diam
  • Pelajari teknik pidato

Baca juga: Selain Imam Nahrawi, Berikut Artis, Politisi hingga Pejabat yang Ditahan di Jumat Keramat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com