Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Suntik Vaksin Tetap Bisa Terinfeksi, Lalu Apa Gunanya Vaksin?

Kompas.com - 27/01/2021, 07:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pekan lalu, Bupati Sleman Sri Purnomo menginformasikan bahwa ia dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Status positif Covid-19 Bupati Sleman ini menarik perhatian publik karena sepekan sebelumnya ia mendapatkan suntikan pertama vaksin Covid-19.

Di media sosial, tak sedikit warganet yang mempertanyakan mengapa sudah disuntik vaksin tetap bisa terinfeksi?

“Jadi vaksin gunanya apa gaes, kalo gini gimana. Apa lagi kalo bayar?” tulis Dwiie Tofik, melalui akun di media sosial Facebook.

“Waow...Lagh terus fungsinya vaksin Sinovac apa donk? Heemmmm..Corona.. Mengatasi masalah tambah masalah,” tulis akun lainnya, Teol Teol.

Perlu diketahui, vaksin Covid-19 produksi Sinovac yang digunakan di Indonesia memerlukan dua dosis suntikan.

Suntikan kedua diberikan dua pekan setelah suntikan pertama. Vaksin membutuhkan waktu untuk membentuk antibodi atau kekebalan pada tubuh.

Baca juga: [HOAKS] Siswi Meninggal Dunia Beberapa Jam Usai Divaksin Covid-19

Lalu, apa gunanya vaksin?

Ahli patologi klinis dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dr Tonang Dwi Ardyanto menjelaskan, seperti dilaporkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), vaksin Sinovac memiliki efikasi sebesar 65,3 persen.

Dengan adanya vaksin Covid-19 ini, ia mengibaratkan, seseorang yang disuntik vaksin memiliki 3 perisai pelindung. Sementara, yang tidak divaksin hanya memiliki satu perisai.

Dengan demikian, menurut Tonang, seseorang yang divaksin akan mengalami gejala tiga kali lebih kecil jika terinfeksi virus corona, dibandingkan mereka yang tidak mendapatkan vaksin Covd-19.

“Apa artinya lebih kecil? Untuk mudahnya, orang yang divaksin itu seperti punya 3 perisai. Pertama, kekebalan alamiah atau imunitas, sedangkan yang kedua diperoleh karena dapat vaksin. Bayangkan orang dengan satu perisai dan 3 perisai, siapa yang lebih berisiko (terinfeksi)? Tentunya yang hanya satu perisai,” ujar Tonang, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/1/2021).

Baca juga: Bupati Sleman Positif Covid-19 meski Sudah Divaksin, Ini Kata Kemenkes

Seseorang dengan hanya satu perisai, lanjut Tonang, ketika ada virus yang masuk, maka orang tersebut memiliki kemungkinan untuk bergejala.

Tonang menyebutkan, mereka yang positif Covid-19 dengan gejala lebih berisiko mengalami perburukan atau kondisi parah.

Oleh karena itu, saat ini vaksin Covid-18 berguna untuk memberikan kekebalan agar tidak sampai timbul gejala seandainya terinfeksi virus corona, meski sudah divaksin. 

“Proteksi yang diharapkan adalah mencegah timbulnya gejala kalaupun terpaksa terinfeksi Covid-19,” ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com