KOMPAS.com – Program vaksinasi tahap 1 mulai berjalan sejak Rabu (13/1/2021).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 Sinovac di Indonesia.
Setelah tubuh disuntik vaksin Covid-19, reaksinya akan berbeda-beda pada setiap orang.
Baca juga: Simak, 4 Tahapan Vaksinasi dan Reaksi yang Mungkin Terjadi Setelah Divaksin, Apa Saja?
Dalam Surat Keputusan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19, menyebutkan ada empat tahapan dan reaksi yang mungkin akan terjadi setelah divaksin.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, berdasarkan hasil uji klinis di Unpad gejala yang muncul pasca-penyuntikan vaksin sangat kecil, kurang dari 1 persen.
"Ini sangat tergantung dengan sistem imunitas masing-masing ya," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/1/2021).
Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?
Reaksi yang dimungkinkan muncul setelah vaksinasi digolongkan menjadi 3, yaitu reaksi lokal, rekasi sistemik, dan reaksi lain.
Reaksi semacam ini umum terjadi sebagai bagian dari proses reaksi kekebalan.
Hal ini berlaku pula pada penyuntikan vaksin jenis lainnya.
Baca juga: Saat Pemerintah Berjanji Tanggung Biaya Perawatan Efek Samping Vaksinasi Covid-19...
Lantas, apa yang harus dilakukan apabila kemudian timbul reaksi setelah vaksinasi:
Reaksi semacam ini biasanya terjadi beberapa jam setelah vaksin disuntikkan. Reaksi hilang dalam waktu singkat dan tidak berbahaya.
Reaksi ringan lokal dapat berupa nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan.
Untuk reaksi ringan lokal semacam ini, dapat ditangani dengan kompres dingin di area yang nyeri, bengkak, atau kemerahan.
Baca juga: Vaksin Disebutkan Tak Langsung Hasilkan Respons Imunitas, Simak Penjelasannya...
Selain kompres dingin, petugas kesehatan akan menganjurkan penerima vaksin untuk meminum obat paracetamol sesuai dosis yang diberikan petugas kesehatan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.