Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Izinkan Penggunaan Vaksin Pfizer, Vaksinasi Dimulai Februari

Kompas.com - 25/01/2021, 15:41 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Australia menyetujui penggunaan vaksin virus corona Pfizer-BioNTech pada Senin (25/1/2021).

Otoritas medis Australia menjadi salah satu yang pertama di dunia yang menyelesaiikan persetujuan komperehensif untuk vaksin Pfizer-BioNTech ini.

Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan, vaksinasi kelompok prioritas dengan vaksin Pfizer-BioNTech diharapkan dimulai pada akhir Februari, dengan 80.000 dosis per minggunya.

Lebih lanjut, perusahaan farmasi multinasional Amerika yang bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech ini akan mengantisipasi pasokan berkelanjutan, dengan memberikan panduan produksi global pada pertengahan Februari untuk Maret dan seterusnya. 

Panduan produksi global akan diberikan setiap minggu.

Baca juga: Australia Hentikan Pengembangan Vaksin Covid-19, Apa Alasannya?

Prioritas penerima vaksin

Untuk sementara, vaksin Pfizer telah disetujui penggunaannya pada warga Australia yang berusia 16 tahun ke atas.

Petugas karantina dan perbatasan, petugas kesehatan garis depan, staf perawatan lansia dan penyandang disabilitas akan menjadi kelompok pertama yang menerima vaksin.

Vaksinasi akan diberikan dua dosis untuk setiap penerima pada waktu yang disarankan.

"Anda tidak memulai apa yang tidak bisa diselesaikan, dan menyelesaikan pekerjaan (vaksinasi) melibatkan dua dosis," kata Perdana Menteri Australia Scott Morisson.

Menurut Morisson, sistem digital akan memastikan orang mendapatkan masing-masing dua dosis.

Namun, diperingatkan ada batasan tentang arti peluncuran vaksin bagi negara, dengan diperkirakan kebijakan pembatasan perbatasan akan tetap berlaku.

Baca juga: Studi: Infeksi Covid-19 Picu Respons Antibodi Virus Corona Lainnya

Produksi vaksin AstraZeneca

Di sisi lain, negara ini memperingatkan masalah produksi internasional vaksin AstraZeneca, yang berarti Australia perlu mendistribusikan suntikan yang diproduksinya secara lokal lebih awal dari yang direncanakan.

Hunt menjelaskan, perusahaan yang bekerjasama dengan Universitas Oxford ini telah memberi tahu bahwa tengah mengalami masalah pasokan yang signifikan.

"Itu berarti kami tidak akan mendapatkan (dosis) sebanyak mungkin dari internasional AstraZeneca pada Maret seperti yang mereka janjikan sebelumnya," ujarnya.

Baca juga: 65,6 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Telah Disuntikkan di Dunia, Ini Rincian Negara Terbanyak

Australia akan memulai pasokan domestik untuk vaksin AstraZeneca pada Maret, lebih awal dari yang direncanakan, dengan satu juta dosis seminggu.

"Keputusan membayar premi untuk kapasitas produksi vaksin melalui CSL, yang menempatkan Australia dalam posisi yang jauh lebih aman daripada hampir semua negara lain di dunia," tutur Hunt.

Ia menambahkan, Australia telah menetapkan target untuk 4 juta dosis vaksin hingga April.

Sementara itu, AstraZeneca juga akan memotong pengiriman vaksin ke Uni Eropa sebesar 60 persen pada kuartal pertama dikarenakan masalah produksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com