Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unila Ngotot KKN Lapangan Saat Pandemi, Ini Respons Dikti

Kompas.com - 23/01/2021, 17:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial Twitter baru-baru ini diramaikan dengan keputusan Universitas Lampung (Unila) yang tetap menerjunkan mahasiswanya untuk kuliah kerja nyata (KKN) luar jaringan (luring).

Salah satu unggahan terkait KKN Unila tersebut diunggah oleh @mazzini_gsp.

"Keluhan Mahasiswa Universitas Lampung soal KKN tatap muka. Kondisi di Lampung sekarang penderita Covid-19 makin tinggi. Kok UNILA malah terus dorong Mahasiswa KKN ke desa-desa. Gugus Tugas Covid udah tegur, tapi UNILA kaya gak denger. Bahaya buat mahasiswa & masyarakat lokasi KKN," tulis dia.

Baca juga: Curhatan Seorang Guru di Tengah Pandemi Corona...

Pihak rektorat Unila juga mengakui adanya rencana KKN luring yang digelar pada 26 Januari 2021 dan diikuti oleh 4.317 mahasiswa.

Unila beranggapan, KKN tidak bisa digantikan dengan sistem pembelajaran daring, sehingga turun ke lapangan terpaksa harus dilakukan meski dalam kondisi pandemi Covid-19.

"Seluruh peserta KKN sebelum berangkat ke lokasi KKN, wajib melakukan rapid tes (antibodi atau antigen). Pelaksanaan dapat dilaksanakan di daerah masing-masing atau klinik Universitas Lampung," kata Juru Bicara Unila Khafie Nazaruddin, Jumat (22/1/2021).

Baca juga: Saat Masa Studi SMK Setara dengan Diploma Satu...

Respons Dikti

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun angkat bicara.

Koordinator Substansi Umum, Kerja Sama, dan Humas Ditjen Dikti, Yayat Hendayana meminta perguruan tinggi untuk bisa berinovasi dalam menemukan model pembelajaran yang sesuai di tengah pandemi, termasuk KKN lapangan.

"Jika perkuliahan tatap muka (luring) bisa diganti dengan daring, KKN pun juga bisa disesuaikan dengan kondisi, atau menggantinya dengan kegiatan lain," kata Hendayana kepada Kompas.com, Sabtu (23/1/2021).

Baca juga: Seni Perlawanan Anak Muda di Balik Poster Lucu Pendemo

Ia menegaskan, pihaknya hingga saat ini masih memberlakukan pembelajaran secara daring di perguruan tinggi.

"Pimpinan Kemendikbud melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi serta Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan masih memberlakukan pembelajaran di PT dilakukan secara daring (online), baik synchronous atau asynchronous," kata dia.

Hal itu diberlakukan terutama untuk daerah berstatus zona merah dan oranye virus corona.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Ini 52 Zona Merah di Jawa-Bali

Imbauan perkuliahan

Menurutnya, perkuliahan harian diimbau tidak dilakukan secara tatap muka, terlebih dengan kelas yang penuh.

Untuk wilayah yang berada di zona hijau, Hendayana menyebut bahwa Dikti memberi wewenang kepada pimpinan universitas untuk mengatur perkuliahan itu.

"Apakah menyelenggarakan pembelajaran daring, campuran (blended learning) atau tatap muka, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan secara ketat," jelas dia.

Baca juga: Viral Unggahan soal Lomba Minecraft Saat Ospek, Ini Penjelasan ITS

Kendati demikian, tak ada sanksi dari Dikti karena aturan tersebut bersifat imbauan, bukan pelanggaran hukum.

Untuk diketahui, Unila nantinya akan membagi keberangkatan KKN lapangan menjadi tiga gelombang, yaitu 26 Januari 2021 menuju Lampung Timur, Serang, dan Mesuji.

Kemudian, 27 Januari 2021 penempatan di Tulang Bawang Barat, Pesawaran, dan Tulang Bawang.

Berikutnya, pada 28 Januari 2021 keberangkatan mahasiswa KKN penempatan di Lampung Barat dan Tanggamus.

Dalam melaksanakan KKN, mahasiswa juga tidak diperbolehkan mengumpulkan lebih dari 30 warga desa dan wajib menerapkan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker).

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com