Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Dibahas karena Twit Viral Kristen Gray, Apa Itu Gentrifikasi?

Kompas.com - 20/01/2021, 08:05 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Biasanya terjadi pada daerah-daerah yang didatangi oleh orang-orang yang memiliki kemakmuran yang lebih baik dibanding dengan masyarakat yang tinggal di daerah tujuan," kata Nurhadi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/1/2021).

Menurut Nurhadi, sisi positif dari gentrifikasi adalah bisa mendorong perkembangan ekonomi di daerah yang menjadi tujuan kedatangan.

Sedangkan pada sisi lain, gentrifikasi bisa memarjinalkan masyarakat setempat, yang secara ekonomi belum terlalu kuat, dan belum siap untuk berubah mata pencahariannya.

Baca juga: Diminta Jadi Wakil Menteri Pariwisata, Ini Profil Angela Tanoesoedibjo

Terjadi di Bali dan daerah wisata lain

Menurut Nurhadi, secara umum gentrifikasi telah terjadi di Bali dan daerah-daerah tujuan wisata lain di Indonesia, seperti misalnya Yogyakarta, yang dipersepsikan sebagai tempat yang aman, dan nyaman.

Hal itu terjadi karena banyak individu yang melakukan perpindahan ke daerah-daerah tersebut, dan kemudian mengakibatkan perubahan pada tatanan ekonomi, sosial, serta budaya masyarakat setempat.

"Orang berpindah itu mungkin awalnya karena alasan ekonomi ya. Dia merasa bahwa peluang di tempat asalnya tidak terlalu menjanjikan, lalu kemudian berpikir ada peluang lain yang dapat dia lakukan," ujar Nurhadi.

"Ini terjadi di banyak tempat, tidak cuma di Indonesia. Hampir di seluruh dunia mengalami itu," katanya lagi.

Baca juga: Mengenal Kota Sharm el-Sheikh, Bali-nya Mesir

Perubahan itu untuk siapa?

Dikonfirmasi terpisah, Dosen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS, Drajat Tri Kartono mengatakan, diskursus mengenai gentrifikasi memang memunculkan perdebatan, terutama mengenai arah keberpihakan dari perubahan yang terjadi di suatu daerah.

"Ketika misalnya kampung-kampung kumuh yang berisi berjubel manusia, itu kemudian ditata ulang sehingga indah, dan mengesampingkan kepentingan tinggal orang-orang miskin, ini kan kemudian keindahan itu menjadi kepentingan siapa?" kata Drajat, Selasa (19/1/2021).

Baca juga: 6 Terobosan Arab Saudi Bangkitkan Industri Pariwisata dan Hiburan...

Bukti terjadinya gentrifikasi di Bali, dapat dilihat pada masifnya pembangunan sektor-sektor pendukung pariwisata, seperti hotel, resor, bar, dan restoran.

Pembangunan tersebut menggeser mata pencaharian masyarakat setempat, yang awalnya bergantung pada pertanian, kemudian beralih menyandarkan pendapatannya semata dari pariwisata.

"Apakah perubahan itu untuk kepentingan orang-orang yang hidup di situ, atau orang-orang yang baru datang? Orang-orang yang punya ide-ide yang indah itu," imbuh dia.

Baca juga: Mengapa Orang Suka Merekam Aktivitas Seksual Pribadinya?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: PSBB Ketat Jawa-Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com