Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penyelam Evakuasi Sriwijaya Air, Tinggalkan Keluarga, Rela Tidak Dibayar

Kompas.com - 15/01/2021, 18:05 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sepekan telah berlalu, sejak peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB.

Sebelumnya pesawat dengan 62 penumpang ini terbang dari Jakarta menuju Pontianak, dan dilaporkan hilang kontak.

Setelah melakukan pencarian, tim pencari telah menemukan jenazah korban, pakaian, pecahan badan pesawat, dan black box Sriwijaya Air SJ 182.

Penemuan jenazah korban dan benda-benda terkait pesawat Sriwijaya Air tidak dapat lepas dari bantuan para penyelam profesional.

Baca juga: Kisah Hence, Penyelam Relawan Cari Bagian Tubuh Korban Sriwijaya Air Demi Bantu Keluarga

Indonesia Divers Rescue Team

Tim penyelam evakuasi pesawat Sriwijaya Air dari Indonesia Divers Rescue Team - IDRTscreenshoot Tim penyelam evakuasi pesawat Sriwijaya Air dari Indonesia Divers Rescue Team - IDRT

Salah satu relawan penyelam dalam pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182, yaitu Indonesia Divers Rescue Team (IDRT). IDRT merupakan tim relawan gabungan dengan spesialisasi SAR di bawah permukaan air.

“Kami sudah memasuki hari ketujuh di sini, dan sekarang sedang dalam persiapan untuk melakukan penyelaman lagi,” kata Ketua IDRT Ebram Harimurti saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (15/1/2021).

Selama melakukan pencarian dan pertolongan IDRT membagi timnya menjadi empat, yaitu Alfa, Bravo, Charlie, dan Delta. Tim ini bergantian dalam membantu tim SAR melakukan pencarian di dalam laut.

“Kami bergantian, kemarin Alfa Bravo yang naik. Kemudian Alfa turun, Charlie naik. Besok Bravo turun, Delta naik,” tambah Ebram.

Baca juga: Penyelam AL: Kotak Hitam Ditemukan Tertimbun Lumpur di Kedalaman 18 Meter

Penyelam profesional

Indonesia Divers Rescue Team - IDRTscreenshoot Indonesia Divers Rescue Team - IDRT

Seluruh anggota IDRT merupakan penyelam profesional. Awalnya mereka hanya komunitas. Kemudian para penyelam profesional ini menyadari bahwa mereka memiliki tujuan yang sama.

“IDRT ini awalnya suatu komunitas dimana isinya adalah para diver profesional yang punya tujuan sama demi kemanusiaan,” kata Ebram.

Kemudian pada 2015, terbentuklah IDRT. Organisasi non profit ini memiliki fokus pada kegiatan dan aktifitas penyelaman.

Ebram bercerita bahwa IDRT sering membantu Basarnas dalam melakukan pencarian dan pertolongan di bawah permukaan laut.

“Kami beberapa kali bersama Basarnas untuk melakukan proses pencarian dan pertolongan, karena melihat kebutuhannya komunitas ini menjadi nonprofit yang mempunyai kerjasama resmi dengan Basarnas,” ujar Ebram.

Baca juga: Kisah Ajie, Relawan Penyelam yang Ikut Evakuasi Sriwijaya Air, Lion Air, hingga Pernah Temukan Rp 30 Miliar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com