Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ketujuh, Berikut Update Perkembangan Pencarian Sriwijaya Air SJ 182

Kompas.com - 15/01/2021, 13:35 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sudah sepekan berlalu, sejak peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB.

Diketahui, Sriwijaya Air SJ 182 yang membawa 62 penumpang dari Jakarta ke Pontianak dilaporkan hilang kontak.

Ketika ditelusuri dan dianalisis, pesawat tersebut jatuh dan dugaan tersebut diperkuat karena ditemukan potongan tubuh manusia, pakaian, dan sejumlah pecahan badan pesawat.

Berdasarkan ketentuan perundang-undangan, hari ini, Jumat (15/1/2021) merupakan hari terakhir operasi pencarian.

Baca juga: Jadi Komponen Penting Pesawat, Bagaimana Cara Kerja Black Box?

Berikut update hari ketujuh operasi pencarian Sriwijaya Air SJ 182:

Pemulihan data black box

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengunggah video mengenai modul memori black box Sriwijaya Air SJ 182 yang hendak dibersihkan.

Rumahan modul memori tersebut tampak menyerupai hard disk eksternal.

Dilansir dari Kompas.com (14/1/2021), modul memori itu harus dikeluarkan dengan cara mempreteli bungkusan yang melindunginya.

Baca juga: Sriwijaya Air SJ 182 Berusia 26 Tahun, Apakah Usia Berpengaruh terhadap Kecelakaan Pesawat?

kemudian, komponen modul memori dicek dan dibersihkan dengan dua jenis air yakni air suling (distrilled water) dan air alkohol, secara terpisah.

Pada proses ini, pihak KNKT juga membersihkan modul memori dengan kuas untuk mencegah kotoran bawah laut yang mungkin saja menempel dan menyelip di permukaan memori.

Setelah selesai pembersihan, modul kemudian dikeringkan.

Proses pengunduhan data baru bisa dilakukan jika modul memori sudah kering.

Baca juga: [HOAKS] Foto Bayi Disebut Selamat dari Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Wilayah pencarian diperluas

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com (15/1/2021), Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman menyampaikan, wilayah pencarian korban dan serpihan pesawat diperluas hingga ke arah pantai pada Kamis, (14/1/2021).

Menurutnya, kemungkinan material pesawat dan bagian tubuh korban sudah bergeser karena terseret arus.

Proses pencarian juga dioptimalkan di permukaan laut karena ada beberapa serpihan pesawat yang ditemukan.

Baca juga: 7 Temuan Sementara Diduga Terkait dengan Sriwijaya Air SJ 182

Kendala mencari CVR

Basarnas mengaku mengalami kendala dalam pencarian cockpit voice recorder (CVR).

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan, bagian luar CVR sudah ditemukan.

Tetapi, beacon atau sebuah alat yang digunakan agar CVR terdeteksi sudah terlepas.

Kendati demikian, tim SAR kesulitan mencari keberadaan CVR di bawah laut. Apalagi air laut yang keruh juga mempersulit jarak pandang para penyelam dalam proses pencarian.

Baca juga: Update Terbaru Gempa Majene Magnitudo 6,2: 4 Orang Meninggal, 637 Luka-luka, dan 3.000 Lainnya Mengungsi

239 kantong jenazah dievakuasi

Dilansir dari Kompas.com (15/1/2021), data terbaru dari tim SAR menyebutkan sudah ada 239 kantong jenazah yang ditemukan dan nantinya akan dilakukan proses evakuasi.

Tidak hanya bagian tubuh penumpang yang ditemukan, tim SAR juga telah mengumpulkan 40 kantong berisi serpihan kecil pesawat dan 33 potongan besar badan pesawat.

Baca juga: Ramai Inspeksi Boeing 737, Mengapa Pesawat Bisa Mengalami Keretakan?

Selain itu, flight data recorder (FDR), bagian kotak hitam pesawat, juga telah ditemukan dan dievakuasi pada Selasa (12/1/2021)/

Mengenai data korban atau penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi total 12 orang.

Keduabelas data penumpang yang teridentifikasi bernama Okky Bisma, Fadly Satrianto, Khasanah, Asy Habul Yamin, Indah Halimah putri, dan Agus Minarni.

Baca juga: Ramai Inspeksi Boeing 737, Mengapa Pesawat Bisa Mengalami Keretakan?

(Sumber: Kompas.com/Bill Clinten, Ira Gita Natalia Sembiring | Editor: Reska K. Nistanto, Nursita Sari)

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Sriwjaya Air Riwayatmu Kini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com