Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harun Yahya, dari Kekerasan Seksual, "Kittens", hingga Kasus Penipuan

Kompas.com - 12/01/2021, 13:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Para “kitten” diperintahkan untuk melayani Oktar. Banyak dari mereka yang mendapat kekerasan fisik and seksual.

“Dia memukuli kami, mengutuk kami, melecehkan kami, memaksa kami melakukan hubungan seksual. Kami terpaksa memanggilnya 'cintaku' apapun yang dia lakukan,” tambah Koncagül dilansir dari hurriyetdailynews.com.

Baca juga: Siapakah Adnan Oktar yang Terkenal dengan Nama Pena Harun Yahya?

Hal serupa juga dialami oleh Ceylan. Ia pertama kali mendengar mengenai sekte Oktar saat berusia 13 tahun. Untungnya, ia berhasil kabur dari sekte tersebut.

“Mereka melatih Anda untuk percaya pada hal-hal, seperti 'jika Anda melakukan ini, Anda sedang melayani Tuhan,” kata Ceylan dilansir dari dailysabah.com.

Dia melarikan diri dari pemujaan Adnan Oktar alias Harun Yahya itu dua tahun lalu.

Buku-buku Harun Yahya

Tak cukup dengan mengembangkan sekte lewat saluran televisinya, Oktar juga menulis banyak buku.

Dia biasa memakai nama pena Harun Yahya. Pada 1987, pria Turki ini menerbitkan buku setebal 550 halaman berjudul Judaism and Freemasonry. Buku itu sangat laris, hingga dicetak hampir 100.000 kali.

Buku Keruntuhan Teori Darwin karya Oktar yang terbit tahun 1997, sempat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Dalam buku setebal 277 halaman ini, ia menentang terori evolusi.

Oktar alias Harun Yahya juga menulis buku setebal 770 halaman berjudul The Atlas of Creation.

Buku ini masih mengangkat tema penolakan terhadap teori evolusi Darwin. Ia kerap mengaitkan religiusitas untuk menentang teori-teori yang sudah berkembang.

Baca juga: Masyarakat Masih Ragu soal Vaksin Covid-19 Sinovac? Ini Kata Epidemiolog

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com