Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Jamarat Mina, 362 Jemaah Haji Meninggal

Kompas.com - 12/01/2021, 09:04 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 15 tahun lalu, tepatnya 12 Januari 2006 terjadi tragedi memilukan di tengah rangkaian pelaksanaan ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi.

Tragedi itu terjadi di Jembatan Jamarat Mina, jembatan yang dilalui para jemaah untuk menuju lokasi lempar jumrah.

Ketika itu hari Kamis, hari terakhir atau hari ketiga kegiatan lempar jumrah yang menjadi kegiatan terakhir dalam rangkaian ibadah haji.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Insulin Pertama Kali Digunakan pada Pasien Diabetes

Peringatan pemerintah Arab Saudi

Berdasarkan arsip Harian Kompas (14/1/2006), sehari sebelum kejadian Pemerintah Arab Saudi telah mengimbau para jemaah agar dalam melaksanakan lempar jumrah menghindari waktu utama yang padat, yakni setelah salat dzuhur.

Akan tetapi hal itu tidak diindahkan oleh sebagian jemaah.

Pemerintah Arab Saudi pun menyebut hal ini sebagai kesalahan dari pihak jemaah haji yang tidak tertib mengikuti jadwal.

Selain tidak mengikuti jadwal, ada juga jemaah yang membawa terlalu banyak koper ke lokasi ibadah.

Hal ini dikatakan oleh Putra Mahkota Arab Saudi saat itu, Sultan bin Abdul Aziz melalui surat kabar Asharq Al-Awsat.

"Lebih dari 12 orang membawa koper dalam jumlah besar di punggung mereka. Akibatnya, ketika situasi terlalu padat, koper yang mereka bawa jatuh ke tanah dan bertumpuk," kata dia.

Padahal di pelaksanaan prosesi lempar jumrah sebelumnya semua berjalan dengan lancar.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kebakaran Bioskop Laurier Palace di Kanada, 78 Anak Tewas

Jemaah asal Indonesia

Juru bicara Departemen Dalam Negeri Arab Saudi, Mayjen Mansour al-Turki menyebut desak-desakan terjadi karena para jemaah ingin cepat-cepat menyelesaikan hari terakhir (ketiga) melempar jumrah sebelum petang datang. Tidak ada yang mau mengalah.

"Pada saat yang sama, beberapa koper jatuh dari bus yang lewat di depan salah satu pintu masuk menuju tempat jumrah. Koper-koper itu menghambat gerak maju jemaah sehingga penumpukan orang tidak dapat dihindari. Banyak anggota jemaah yang tergencet dan terinjak-injak," kata Al-Turki.

Sementara itu Kepala Bagian Humas Departemen Agama RI saat itu Soefyanto menyampaikan bahwa musibah terjadi akibat adanya jemaah asal Afrika yang berpapasan dengan jemaah asal Turki di dekat tempat pelemparan jumrah.

Mereka tidak ada yang mau untuk mengalah sehingga benturan pun terjadi dan banyak jemaah yang terinjak-injak.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Hagia Sophia Selesai Dibangun

Soefyanto mengatakan di antara jemaah yang pergi berdesakan melempar jumrah di waktu itu ada di antaranya yang merupakan jemaah haji asal Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com