Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 11 Januari: Jepang Temukan Varian Baru Virus Corona dari Brazil

Kompas.com - 11/01/2021, 08:17 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Grafik kasus virus corona secara global masih terus mengalami peningkatan.

Hingga Senin (11/1/2021) pagi, berdasarkan data Worldometers, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 90.636.509 kasus.

Dari jumlah itu, sebanyak 1.942.095 orang meninggal dunia, dan 64.757.025 orang dinyatakan pulih.

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi sampai saat ini.

Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia:

  1. Amerika Serikat: 22.886.424 kasus, 383.017 orang meninggal dunia, dan 13.468.163 orang pulih
  2. India: 10.467.431 kasus, 151.198 orang meninggal dunia, dan 10.092.130 orang pulih
  3. Brasil: 8.105.790 kasus, 203.100 orang meninggal dunia, dan 7.144.011 orang pulih
  4. Rusia: 3.401.954 kasus, 61.837 orang meninggal dunia, dan 2.778.889 orang pulih
  5. Inggris: 3.072.349 kasus, 81.431 orang meninggal dunia, dan 1.406.967 orang pulih
  6. Perancis: 2.783.256 kasus, 67.750 orang meninggal dunia, dan 202.429 orang pulih
  7. Turki: 2.326.256 kasus, 22.807 orang meninggal dunia, dan 2.198.150 orang pulih
  8. Italia: 2.276.491 kasus, 78.755 orang meninggal dunia, dan 1.617.804 orang pulih
  9. Spanyol: 2.050.360 kasus, dan 51.874 orang meninggal dunia
  10. Jerman: 1.929.340 kasus, 41.433 orang meninggal dunia, dan 1.525.300 orang pulih.

Baca juga: Pandemi Virus Corona, Ratu Elizabeth II, dan Vaksinasi Covid-19...

Berikut ini beberapa perkembangan terkait pandemi virus corona di sejumlah negara, dilansir dari The Guardian, Minggu (10/1/2021):

Jepang

Kementerian Kesehatan Jepang mendeteksi temuan varian baru virus corona dari empat pelancong yang berasal dari negara bagian Amazona, Brazil.

Seorang pejabat Kemenkes Jepang mengatakan, para peneliti tengah mengkaji efektivitas vaksin Covid-19 terhadap varian baru dari Brazil itu.

Varian baru tersebut berbeda dengan varian yang lebih menular, yang pertama kali teridentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan.

"Pada saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan varian baru dari Brazil itu memiliki tingkat penularan tinggi," kata Takaji Wakita, Kepala Institut Penyakit Menular Nasional.

Empat pelancong dari Brazil itu tiba di Bandara Haneda, Tokyo pada 2 Januari 2021.

Mereka adalah seorang pria berusia 40-an tahun dengan masalah pernapasan, seorang wanita berusia 30-an tahun yang mengeluhkan pusing dan tenggorokan kering, seorang remaja laki-laki yang mengalami demam, dan seorang gadis yang tidak bergejala.

Baca juga: Jepang Pertimbangkan Hukuman bagi Pasien Covid-19 yang Tak Mau Dirawat di RS

Filipina

Para calon penumpang memakai masker untuk melindungi diri dari Covid-19, saat menanti kedatangan bus di Quezon City, Metro Manila, Filipina, 14 Juli 2020.REUTERS/ELOISA LOPEZ Para calon penumpang memakai masker untuk melindungi diri dari Covid-19, saat menanti kedatangan bus di Quezon City, Metro Manila, Filipina, 14 Juli 2020.
Pemerintah Filipina telah menyepakati kontrak pembelian 30 juta dosis vaksin Covid-19 Covovax dengan Serum Institute of India (SII).

Penandatanganan kontrak itu dilakukan oleh Carlito Galvez, penanggungjawab program pengendalian Covid-19 Filipina, pada Sabtu (9/1/2021).

Vaksin Covovax merupakan hasil kerja sama SII dengan perusahaan Novavax asal Amerika Serikat.

Covavax masih berada pada tahap 3 uji klinis, dan diharapkan bisa segera disetujui penggunaannya oleh otoritas kesehatan internasional.

Vaksin tersebut akan mulai tersedia di Filipina pada paruh kedua 2021, dan akan digunakan untuk memvaksinasi 15 juta orang rentan di negara itu.

Baca juga: Sinovac di Brazil Diklaim Efektif Lebih dari 50 Persen, Sudah Amankah untuk Vaksin Covid-19?

Rusia

Rusia mendeteksi kasus pertama varian baru virus corona yang lebih menular, seperti yang teridentifikasi di Inggris.

Varian baru itu ditemukan pada seorang warga negara Rusia yang baru saja kembali dari Inggris, dan dinyatakan positif Covid-19 pada akhir Desember 2020.

Rusia telah menangguhkan penerbangan menuju Inggris, mulai akhir bulan lalu hingga 13 Januari 2021, karena adanya temuan varian baru tersebut.

Rusia juga memberlakukan kewajiban isolasi mandiri selama dua pekan bagi orang-orang yang datang dari Inggris.

Baca juga: Saat Rusia Memulai Vaksinasi Sputnik V di Moskow...

Afrika Selatan

Afrika Selatan bersiap menghadapi gelombang kedua, karena banyak orang akan bepergian provinsi untuk liburan dan mengunjungi keluarga mereka.AP PHOTO/JEROME DELAY Afrika Selatan bersiap menghadapi gelombang kedua, karena banyak orang akan bepergian provinsi untuk liburan dan mengunjungi keluarga mereka.
Afrika Selatan kesulitan mengendalikan penularan gelombang kedua virus corona penyebab Covid-19.

Hal tersebut diperparah dengan adanya temuan varian baru virus corona yang lebih menular, kelelahan pandemi, dan serangkaian kasus penularan masif.

Para pakar meyakini bahwa puncak dari gelombang kedua di negara itu masih belum tercapai. Mereka menyebut, layanan kesehatan berpotensi kolaps akibat lonjakan pasien.

Salah satu tantangan yang harus dihadapi Afrika Selatan adalah ketidakmampuan mereka untuk mengulangi pembatasan ketat yang sempat diberlakukan tahun lalu.

Pasalnya, kebijakan itu telah menyebabkan kerugian besar di sektor ekonomi dan aktivitas sosial masyarakat.

Beberapa pakar bahkan memperkirakan adanya gelombang ketiga, yang kemungkinan datang pada musim dingin.

"Kita akan mengalami gelombang ketiga, bahkan mungkin juga keempat. Pandemi ini masih baru dimulai," kata Tivani Mashamba, profesor riset diagnostik di Universitas Pretoria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com