Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Semakin Bertambah Usia Lingkup Pertemanan Semakin Sedikit?

Kompas.com - 07/01/2021, 10:14 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah twit berisi tentang suatu keadaan ketika seseorang semakin dewasa maka ia akan lebih mencintai dirinya sendiri dan memilih lingkup pertemanan baru-baru ini ramai di media sosial.

Twit ini ditulis oleh akun bernama Paman Bajay, @jayakabajay pada 26 Oktober 2018, dan kini kembali dimunculkan pada Rabu (6/1/2021).

"Semakin dewasa lo bakal semakin mencintai diri lo sendiri. Lo juga bakal tau orang-orang kaya gimana yang pantas ada dalam hidup lo. Yang jelas, lo bakal menghindari orang-orang yang palsu dan penuh drama karena lo cuma mau hal-hal baik buat hidup lo," tulis akun @jayakabajay.

Baca juga: Foto Viral Kalender 1971 Disebut Kembar dengan 2021, Apa Penjelasannya?

Baca juga: Viral Video Detik-detik Pengendara Motor Terlindas Truk Tronton di Jalur Pantura

Hingga Rabu (6/1/2021) sore, twit tersebut telah di-retwit sebanyak 16.200 kali dan telah disukai sebanyak 7.600 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Lantas, apa alasan semakin dewasa seseorang maka lingkup pertemanannya semakin terbatas?

Psikolog klinis Veronica Adesla mengungkapkan salah satu faktor yang membuat lingkup pertemanan semakin terbatas pada usia dewasa yakni aspek minat, pekerjaan, dan gaya hidup.

"Karena semakin tua sesungguhnya aktivitas dan lingkup pertemanan semakin terbatas pada apa yang menjadi pilihan dari minat kita dan apa yang menjadi keputusan kita menyangkut pilihan karier atau pekerjaan, maupun gaya hidup dalam menjalani kehidupan itu sendiri," ujar Vero saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/1/2021).

Baca juga: Fenomena Topi Awan yang Terjadi Serentak di 4 Gunung, Ada Apa?

Menurutnya, hal inilah yang menyebabkan pertemanan seseorang juga akan semakin terbatas pada orang-orang yang memang cocok, sejalan ataupun yang sehari-hari beraktivitas atau bekerja bersama dengan kita.

"Dalam artian, teman bukan sekadar orang yang kita kenal maupun kenal kita, melainkan teman dalam arti orang yang memiliki jalinan relasi dan interaksi dengan kita dalam kehidupan sehari-hari," lanjut dia.

Baca juga: Panduan dari Satgas Covid-19 untuk Cegah Penularan Klaster Keluarga

Kesepian

Sementara itu, orang yang merasa semakin dewasa dan lingkup pertemanannya betulan semakin menyempit cenderung kesepian.

Misalnya, ketika kita hendak bertemu teman lama, namun temannya sudah berkeluarga, kita cenderung enggan atau menahan diri tidak mengajaknya pergi main.

Terkait hal ini, Vero mengatakan bahwa merasa kurang memiliki teman atau orang yang bisa kita ajak berbagi ataupun menghabiskan waktu bersama secara berkualitas di keseharian memang dapat menimbulkan rasa kesepian.

Baca juga: Mengapa Orang Suka Merekam Aktivitas Seksual Pribadinya?

Ia menganjurkan agar terhindari dari rasa kesepian, baiknya melakukan berbagai aktivitas yang produktif.

"Cara mengatasinya dengan secara aktif mencari dan mengeksplorasi aktivitas dan kegiatan yang sekaligus dapat mendorong kita untuk bersosialisasi dengan orang lain," katanya lagi.

Adapun aktivitas itu seperti belajar hal baru, contohnya kursus bahasa atau mengikuti komunitas musik atau kesenian.

Baca juga: Mengapa Seseorang Bisa Mengalami Alergi Makanan Tertentu?

Meski di tengah pandemi, Vero mengatakan bahwa menjalin komunikasi atau sosialisasi masih dapat dilakukan melalui virtual.

Hal ini dilakukan guna menghindari tatap muka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Biasanya, orang-orang menjalin sosialisasi dengan chatting di media sosial atau aplikasi pesan seperti WhatsApp.

Baca juga: Catat, Ini Fitur-fitur Baru WhatsApp pada 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com