Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global 7 Januari 2021: 87 Juta Kasus | Vaksinasi Covid-19 di Eropa | PSBB Jawa-Bali

Kompas.com - 07/01/2021, 09:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Penyebaran kasus corona secara global masih terus bertambah dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.

Kendati demikian, proses vaksinasi Covid-19 di sejumlah negara juga terus digalakkan, termasuk proses vaksinasi di Indonesia yang rencananya akan dimulai pada minggu depan.

Melansir Worldometers, jumlah kasus virus corona mencapai 87 juta kasus hingga Kamis (7/1/2021) pagi.

Korban jiwa akibat virus corona jenis baru SARS-CoV-2 tersebut mencapai 1,8 juta jiwa dan pasien yang dikabarkan sembuh tercacat sebanyak 63 juta.

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui tentang Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

Secara keseluruhan, berikut 10 besar negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 21.794.671 kasus, 369.099 meninggal dunia, dan 12.983.352 sembuh
  2. India: 10.395.938 kasus, 150.372 meninggal dunia, dan 10.016.163 sembuh
  3. Brasil: 7.874.539 kasus, 199.043 meninggal dunia, dan 7.036.530sembuh
  4. Rusia: 3.308.601 kasus, 59.951 meninggal dunia, dan 2.685.723 sembuh
  5. Inggri: 2.836.801 kasus, 77.346 meninggal dunia, dan 1.345.824 sembuh
  6. Perancis: 2.705.618 kasus, 66.565 meninggal dunia, dan 198.756 sembuh
  7. Turki: 2.283.931 kasus, 22.070 meninggal dunia, dan 2.164.040 sembuh
  8. Italia: 2.201.945 kasus, 76.877 meninggal dunia, dan 1.556.356 sembuh
  9. Spanyol: 1.982.544 kasus, 51.430 meninggal dunia
  10. Jerman: 1.841.187 kasus, 38.194 meninggal dunia, dan 1.451.000 sembuh

Baca juga: Foto Viral Kalender 1971 Disebut Kembar dengan 2021, Apa Penjelasannya?

Berikut ini update seputar virus corona di berbagai wilayah di dunia:

1. Amerika Serikat

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, dr Anthony Fauci mengatakan bahwa AS tidak akan memaksa orang melakukan vaksinasi Covid-19.

Meskipun demikian ia mengatakan beberapa perusahaan dan sekolah mungkin akan mengharuskan karyawan atau muridnya divaksinasi.

“Saya membayangkan bahwa beberapa entitas industri, beberapa sekolah dan entitas lain mungkin benar-benar di tingkat lokal mengharuskan orang mendapatkan vaksinasi sebelum mereka dapat berpartisipasi dalam fungsi apa pun dari lembaga itu,” kata Fauci dikutip dari CNN.

Sebagai contoh ia menambahkan di beberapa sekolah umum saat ini sudah terdapat aturan murid boleh kembali sekolah ketika menunjukkan surat sertifikasi telah divaksinasi.

Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?

2. Italia

Italia telah menerima 370.000 dosis vaksin dari Pfizer/BioNTech.

Jumlah tersebut lebih sedikit dari yang disepakati antara Uni Eropa dan perusahaan vaksin, di mana seharusnya Italia menerima 470.000 dosis vaksin.

Kementerian Kesehatan Italia sejauh ini telah memberikan hampir 250.000 suntikan yang merupakan 54,1 persen dosis yang diterimanya minggu ini.

Uni Eropa saat ini telah mulai meluncurkan program vaksin tetapi banyak dikritik karena lambatnya memulai program vaksin.

Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir

3. Jerman

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn meminta masyarakat bersabar atas kecepatan peluncuran vaksin virus corona.

Spahn menyebut vaksin untuk tahap pertama diutamakan untuk mereka yang membutuhkan perawatan dan mereka yang berusia lanjut.

Ia menyebut hampir 400.000 orang di Jerman sejauh ini telah divaksinasi.

Baca juga: Perkembangan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia, dari Pendistribusian Vaksin hingga Tahapannya...

Jerman sejauh ini berada jauh dengan Inggris yang telah memvaksinasi hingga 1,3 juta orang hingga Selasa (5/1/2021), meski demikian negara ini jumlah mereka yang divaksinasi lebih banyak dibanding Perancis.

Ia mengatakan vaksin masih langka di seluruh dunia.

“Itulah sebabnya kami harus meminta sebagian besar penduduk untuk bersabar,” kata Spahn.

Baca juga: Melihat Efektivitas Vaksin Covid-19 yang Telah Diumumkan, dari Pfizer-BioNTech hingga Sinovac

4. China

Sementara itu, kasus virus corona di Provinsi Hebei, China juga masih bertambah.

Sejauh ini telah ada 39 kasus dikonfirmasi dan 78 kasus asimptomatik.

Pusat Pengendalian dan Penyakit (CDC) China menyebut klaster baru ini terkait dengan kasus yang diimpor.

Baca juga: CDC Perbarui Rekomendasinya soal Penggunaan Masker, Apa Perubahannya?

“Virus di Hebei berbeda dengan yang telah menyebar di bagian lain China. Itu diimpor dari luar negeri, mungkin Eropa,” kata Wakil Direktur Jenderal CDC Feng Zijian.

Mayoritas kasus terkait dengan distrik Gaocheng di Ahijiazhuang, ibu kota Provinsi Hebei.

Kota itu akan menguji semua penduduk pada 6 Januari 2021.

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

5. Inggris

Inggris menargetkan akan memvaksinasi lebih dari 13 juta kandidat prioritas yang rentan terhadap virus corona pada pertengahan Februari.

Meski demikian, Menteri Kesehatan Inggris yang bertanggung jawab atas penyebaran program vaksinasi Nadhim Zahawi tetap optimistis.

“Itu adalah target yang tidak diragukan lagi. Kami yakin dengan rencana NHS dan kami akan mewujudkannya,” kata dia.

Nadhim juga mengatakan bahwa akan ada percepatan besar-besaran  dalam jumlah orang yang divaksinasi dalam beberapa hari ke depan.

Ini karena NHS telah mendapatkan lebih banyak lokasi vaksinasi yang beroperasi.

Baca juga: Sama-sama Gunakan mRNA, Bagaimana Cara Kerja Vaksin Corona Pfizer dan Moderna?

6. Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartanto mengumumkan adanya pembatasan kegiatan masyarakat di Jawa-Bali selama 15 hari yakni 11-25 Januari 2021.

"Penerapan pembatasan sosial meliputi pembatasan tempat kerja dengan work from home (WFH) sebesar 75 persen dengan protokol kesehatan yang ketat, lalu kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online," ujar Airlangga dikutip dari Kompas.com, Rabu (6/1/2020).

Ia juga menambahkan pembatasan di pusat perbelanjaan hingga pukul 19.00 WIB, kegiatan makan dan minum maksimal kapasiitas 25 persen.

Baca juga: Panduan dari Satgas Covid-19 untuk Cegah Penularan Klaster Keluarga

Adapun sektor esensial beroperasi 100 persen dengan protokol kesehatan ketat.

kegiatan konstruksi beroperasi 100 persen dengan protokol kesehatan ketat.

Adapun kegiatan masyarakat bersifat pembatasan sehingga bukan pelarangan.

"Jadi membatasi, bukan melarang," kata dia.

Baca juga: Update Daftar 54 Daerah Zona Merah Covid-19, Jawa Tengah Pimpin dengan 9 Wilayah

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Cek Penerima Vaksin Covid-19 Gratis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com