Muncul lagi narasi keliru yang disampaikan ahli kesehatan. Kali ini, beredar video pernyataan dari ginekolog Italia, Dr. Roberto Petrella.
Menurutnya, tes Covid-19 tidak dapat diandalkan dan vaksinasi memperlemah sistem kekebalan tubuh. Ia juga menyatakan bahwa Covid-19 adalah sertifikat identifikasi vaksinasi dengan kecerdasan buatan yang diciptakan pada 2019 untuk mengontrol dan mengurangi populasi.
Tiga klaim itu salah. WHO menyatakan Covid-19 adalah istilah yang merujuk pada corona virus disease atau penyakit yang disebabkan virus corona.
Sementara, untuk mendeteksi virus penyebab SARS-CoV-2 atau respons imun terhadap SARS-CoV-2 dibutuhkan tes Covid-19.
Adapun, klaim bahwa vaksinasi dapat melemahkan imunitas juga terbantahkan. Ahli imunologi mengatakan selama pengujian vaksin Covid-19 tidak ada bukti bahwa vaksinasi dapat menyebabkan masalah terhadap kekebalan tubuh.
Artikel soal ini dapat Anda simak lewat tautan berikut
[HOAKS] Klaim soal Covid-19 dari Ginekolog Italia, Dr. Roberto Petrella
Di media sosial tersiar narasi mengenai enam orang meninggal dunia selama uji coba tahap akhir vaksin Covid-19 Pfizer.
Narasi itu muncul saat Pfizer tengah mengajukan permohonan investigasi vaksinnya kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat (AS).
Narasi itu kehilangan konteks sehingga perlu diluruskan.
Dari dokumen FDA AS yang terbit pada 10 Desember 2020 memang benar ada enam peserta meninggal dunia selama uji coba vaksin Pfizer. Namun, tidak semua mendapat vaksin Pfizer.
Hanya dua orang memperoleh suntikan vaksin Pfizer, sedangkan empat lainnya menerima plasebo. Dua penerima vaksin yang meninggal dunia itu mengalami serangan jantung dan arteriosklerosis.
Untuk mengetahui informasi ini secara utuh silakan baca di artikel berikut
[KLARIFIKASI] Klaim 6 Peserta Uji Coba Meninggal Dunia Setelah Suntikan Vaksin Pfizer
Beredar klaim di media sosial mengenai penerima pertama vaksin Pfizer di Inggris, Margaret Keenan, adalah aktor krisis dengan nama asli Liz Scott.