Dia mengatakan EUA diberikan setelah proses peninjauan yang terbuka dan transparan, untuk memastikan vaksin memenuhi standar ilmiah yang ketat dari FDA terkait keamanan, efektivitas, dan kualitas produksi.
Selain di Amerika Serikat, vaksin Pfizer juga telah mendapat persetujuan penggunaan darurat dari otoritas kesehatan di Inggris, Kanada, Bahrain, Meksiko, dan Arab Saudi.
Baca juga: AS Pantau Kejadian Bells Palsy pada Peserta Uji Coba Vaksin Pfizer
Vaksin Pfizer-BioNTech adalah vaksin virus corona pertama yang menunjukkan hasil menjanjikan di tahap akhir proses pengujiannya.
Vaksin adalah jenis baru yang disebut vaksin mRNA yang menggunakan sebagian kecil kode genetik dari virus corona untuk mengajari tubuh cara melawan Covid-19 dan membangun kekebalan terhadap penyakit itu.
"Ketika seseorang menerima vaksin ini, tubuhnya menghasilkan salinan protein virus yang tidak menyebabkan penyakit, tetapi memicu sistem kekebalan untuk belajar bereaksi secara defensif, dan menghasilkan respons kekebalan terhadap Covid-19," kata FDA.
Vaksin diberikan melalui dua suntikan, dengan selang waktu 21 hari. Kekebalan mulai muncul setelah dosis pertama tetapi mencapai efek penuhnya tujuh hari setelah dosis kedua diberikan.
Pfizer mengatakan, vaksin ini harus disimpan pada suhu sangat rendah, minus 70 derajat Celcius. Hal ini sedikit banyak menghambat proses distribusi vaksin.
Perusahaan farmasi ini telah menyetujui kesepakatan dengan pemerintah Amerika Serikat untuk memasok 100 juta dosis vaksin secara bertahap dan diharapkan selesai bulan Maret.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.