Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Sepertiga Anak yang Positif Covid-19 Tak Menunjukkan Gejala

Kompas.com - 13/12/2020, 06:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian yang dilakukan di Kanada mengungkap sepertiga anak yang positif terinfeksi virus corona tak menunjukkan gejala.

Mengutip laman National Center for Biotechnology Information, 26 November 2020, studi tersebut melibatkan 2.463 anak yang dites Covid-19 antara 13 April hingga 30 September di Alberta.

Hasilnya, sebanyak 1.987 anak positif Covid-19 dan 476 anak negatif Covid-19.

Dari anak-anak yang positif itu, sebanyak 714 anak (35,9 persen) asimtomatik atau tanpa gejala.

Sementara itu, diberitakan Huffpost pada 4 Desember 2020, dua pertiga anak bergejala.

Gejala yang paling terkait erat dengan hasil usap SARS-CoV-2 positif adalah anosmia/ageusia, mual/muntah, sakit kepala, dan demam.

“Tidak memiliki gejala tidak berarti bahwa seorang anak aman dan tidak menularkan ke teman sekelas lainnya,” kata Dr Finlay McAlister, seorang ahli penyakit dalam dari Universitas Alberta, Edmonton dan salah satu penulis studi tersebut.

Baca juga: Studi: Faktor Genetik Memengaruhi Tingkat Keparahan Virus Corona

Menurutnya, hal itu menunjukkan pentingnya memakai masker, menjaga jarak secara sosial, sering mencuci tangan.

Dia menambahkan penelitian menunjukkan langkah-langkah skrining yang sering digunakan di sekolah dan tempat penitipan anak dapat mencegah sebagian besar anak-anak yang sebenarnya positif.

Temuan lainnya adalah kehilangan penciuman dan rasa tujuh kali lebih tinggi di antara anak-anak yang positif Covid-19, dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Sehingga, kata McAlister, ini bisa menjadi gejala yang sangat penting untuk diperiksa.

Selain itu, memahami seberapa umum penyebaran asimtomatik (tanpa gejala) di antara anak-anak mungkin paling penting dari perspektif kesehatan masyarakat dan pengendalian infeksi.

Sekolah dasar dan penitipan anak tampaknya tidak menjadi "penyebar super", seperti yang pernah ditakuti oleh para ilmuwan sebelumnya.

Baca juga: Studi Terbaru Virus Corona: dari Gejala hingga Awal Mula Covid-19 di AS

Tetapi, lokasi tersebut tetap rentan terhadap penyebaran Covid-19 yang tidak terdeteksi jika sebagian besar anak-anak adalah pembawa virus tanpa gejala.

McAlister mencatat studi timnya dilakukan pada saat sekolah setempat tutup.

Sehingga, jumlahnya bisa terlihat berbeda jika studi serupa dilakukan saat sekolah sedang berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com