Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Harrison Schmitt, Astronot yang Alergi pada Debu Bulan

Kompas.com - 28/11/2020, 16:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Misteri alam semesta dan pemandangan luar angkasa yang mengundang decak kagung memberi motivasi banyak orang untuk menjadi astronot.

Tak jarang, cita-cita itu sering diucapkan oleh anak-anak.

Satu di antara nama astronot legendaris yang masih dikenang sampai saat ini adalah Harrison Hagan Schmitt, pria kelahiran New Mexico yang sukses mendarat di Bulan pada 1972.

Baca juga: NASA Tawarkan Rp 502,3 Juta untuk Desain Toilet di Bulan

Namun, tahukah Anda jika Schmitt memiliki alergi pada debu Bulan?

Melansri Science Times, 1 Juli 2019, Schmitt mengambil dalam misi terakhir Apollo NASA ke Bulan dan menjadi manusia terakhir yang berjalan di permukaannya.

Ia mendarat di Lembah Bulan Taurus-Littrow pada 11 Desember 1972 dengan 11 orang lainnya.

Menariknya, ia merupakan satu-satunya ilmuwan dari rombongannya dan telah melakukan serangkaian latihan untuk misi Apollo itu.

Baca juga: Mengenal Elon Musk, Pria di Balik SpaceX...

Pemecahan rekor
Roket Saturn IB dalam misi Apollo 7nasa.gov Roket Saturn IB dalam misi Apollo 7

Namun, ia mengklaim bahwa dirinya menderita penyakit setelah tak sengaja menghirup debu Bulan.

Sebagai bagian dari misi mereka, para ilmuwan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan debu dan sampel dari permukaan Bulan.

Menurutnya, partikel yang menempel di baju antariksa menyebabkan reaksi langsung setelah ia melepas pakaian itu.

Baca juga: Jerawat di Dalam Hidung, Jangan Dianggap Remeh

Schmitt menuturkan, bagian dalam hidungnya membengkak dan reaksi alerginya dapat terdengar dari suaranya.

Misi terakhir Apollo itu memecahkan sejumlah rekor sebelumnya, yaitu misi penerbangan dengan pendaratan Bulan berawak terlama (301 jam 51 menit), dikutip dari laman resmi NASA.

Selain itu, misi tersebut juga memecahkan rekor aktivitas luar angkasa terlama di permukaan bulan (22 jam, 4 menit), pengambilan sampel Bulan terbesar (sekitar 115 kilogram), dan waktu terlama di orbit Bulan (147 jam 48 menit).

Baca juga: SpaceX Tawarkan Perjalanan ke Luar Angkasa 2021 Mendatang, Tertarik?

Cendekiawan terhomat

Suasana latihan astronot di bawah permukaan air dalam persiapan pendaratan perempuan pertama di bulan. Foto diunggah di akun NASA Johnson pada 23 September 2020. VIA @NASA_Johnson Suasana latihan astronot di bawah permukaan air dalam persiapan pendaratan perempuan pertama di bulan. Foto diunggah di akun NASA Johnson pada 23 September 2020.

Pada 1973, Schmitt diangkat sebagai salah satu cendekiawan terhormat di California Institute of Technology.

Setahun kemudian, ia diangkat menjadi asisten admnistrator NASA untuk Program Energi pada 1974.

Kantor ini bertanggung jawab untuk mengoordinasikan dukungan NASA kepada Badan Federal lainnya yang melakukan penelitian dengan menerapkan teknologi aeronautika.

Ia juga sempat menduduki jabatan penting di pemerintahan Amerika Serikat, seperti Dewan Penasihat Intelejen Presiden Reagan, Dewan Sains Angkatan Darat, dan Komisi Etika Presiden HW Bush.

Baca juga: Rilis Pentagon, Penampakan UFO dan Sejak Kapan Mulai Dibicarakan?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 50 Tahun Misi Apollo 11

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com