Sementara itu, dalam kurun waktu empat hari terakhir, otoritas itu mencatat rata-rata kasus harian selalu berada di atas 200 kasus.
Hal ini menyebabkan Korsel mulai mewaspadai potensi munculnya gelombang pandemi berikutnya.
Baca juga: Update Corona Global 17 November: Kasus Melonjak, Korea Selatan Naikkan Level Pembatasan Sosial
Klaster-klaster infeksi virus corona diidentifikasi berasal dari acara kumpul-kumpul, fasilitas publik, dan rumah sakit.
Klaster-klaster tersebut tersebar di beberapa wilayah Korsel, sehingga membuat otoritas kesehatan kesulitan untuk memetakan kasus-kasus potensial dan menekan penyebaran virus.
Untuk menekan penyebaran virus corona, otoritas kesehatan menaikkan level pembatasan sosial ke Level 1,5 yang akan mulai berlaku di ibu kota Seoul dan wilayah Gwangju.
Langkah pengetatan ini diambil setelah angka kasus harian di Seoul terus berada di atas 113 kasus pada pekan lalu.
Di bawah pembatasan sosial Level 1,5 masyarakat masih diperbolehkan menjalankan sebagian besar rutinitas harian mereka.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Korea Selatan Denda Warganya yang Tak Pakai Masker
Namun, pelaku bisnis dan masyarakat diwajibkan untuk menaati peraturan kesehatan masyarakat yang ketat.
Sementara itu, fasilitas dengan risiko infeksi virus yang lebih tinggi, seperti bar, klub, dan aula konser dalam ruangan, diharuskan untuk menerapkan tindakan karantina yang lebih ketat.
Tindakan tersebut antara lain, menjaga jarak antar meja dan menyiapkan sekat pemisah untuk pengunjung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.