Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Peneliti Temukan Virus Corona Dapat Pengaruhi Kesuburan Pria

Kompas.com - 16/11/2020, 12:30 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran University of Miami Miller menemukan potensi virus corona berdampak terhadap kesuburan pria dan penyakit menular seksual.

Hal tersebut diketahui saat para peneliti melihat jaringan otopsi dari enam pria yang meninggal karena terinfeksi virus corona.

Penelitian menujukkan, virus corona masih ada di testis para pria tersebut.

Bahkan, penyebab penyakit Covid-19 itu juga ditemukan di testis pria berusia 28 tahun yang terinfeksi virus corona dan sembuh tanpa menunjukkan gejala.

"Kami juga mengidentifikasi keberadaan virus (corona) pada pria yang menjalani biopsi testis untuk kemandulan dengan riwayat Covid-19 sebelumnya," ujar seorang profesor dan direktur urologi reproduksi di Miller School Dr Ranjit Ramasamy seperti dikutip dari Fox News, 15 November 2020.

"Jadi pasien dinyatakan negatif dan tidak menunjukkan gejala setelah terkena Covid-19, tapi masih menunjukkan adanya virus di dalam testis. Penemuan ini baru, luar biasa, dan tentunya layak untuk dieksplorasi lebih lanjut," tutur dia.

Baca juga: Mengapa Covid-19 Lebih Banyak Membunuh Pria daripada Wanita? Ini Penjelasannya...

Melansir ABC News, para peneliti mengatakan penemuan ini kemungkinan menjelaskan nyeri testis yang dialami sebanyak 10-20 persen pria yang terinfeksi Covid-19.

Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menentukan virus corona dapat mempengaruhi kesuburan pada pria.

"Kami mendesak para pria yang mengalami nyeri testis atau ingin memiliki keluarga di masa mendatang untuk memeriksa jumlah sprema mereka, memastikan memiliki sperma yang sehat dan layak," ujar Ramasamy.

Selain itu, diperlukan juga studi yang mempelajari kemungkinan virus corona dapat ditularakan secara seksual.

"Saya rasa kita belum mengetahui jawaban dari pertanyaan itu dengan pasti. Fakta bahwa virus ada di testis memberi kita petunjuk bahwa ini bisa masuk ke cairan mani dan ditularkan secara seksual. Saya pikir kami perlu melakukan lebih banyak studi," tutur dia.

Baca juga: Studi: Virus Corona Bisa Bertahan hingga 28 Hari di Uang Kertas hingga Layar Ponsel

Pihaknya juga menegaskan, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian guna memahami secara utuh bagaimana jaringan testis merespons Covid-19.

Melansir Worldometers, Minggu (15/11/2020) pukul 17.30 WIB, virus corona yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan, China pada akhir tahun lalu telah menginfeksi sebanyak 54.409.770 orang di seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 37.938.724 di antaranya telah dinyatakan sembuh dan negatif dari virus.

Adapun jumlah kematian yang terjadi akibat virus corona mencapai 1.319.423 orang secara global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com