Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Jejak Pendirian Masyumi, Partai yang Kini Dideklarasikan Lagi...

Kompas.com - 10/11/2020, 10:41 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Deklarasi Masyumi Reborn pada 7 November silam membuat ramai jagat politik nasional.

Nama partai yang pernah dibubarkan Presiden Soekarno itu dihidupkan kembali oleh Cholil Ridwan yang malang melintang di Dewan Dakwah Ismaliyah Indonesia (DII).

Sebelumnya, penggunaan Masyumi untuk menamai partai politik pernah muncul pada 1999. Bahkan, saat pemilu pertama di era reformasi tersebut diikuti oleh dua partai yang menggunakan nama Masyumi yakni Partai Masyumi dan Partai Masyumi Baru.

Baca juga: Amien Rais Dirikan Partai Ummat, Ancaman bagi PAN?

Namun selepas Pemilu 1999, kedua partai tersebut tak pernah muncul lagi hingga Pemilu 2019.

 

Cholil sendiri selaku Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII) mengajak politisi senior Amien Rais bergabung bersama Partai Masyumi Reborn yang baru saja dideklarasikan.

Permintaan itu disampaikan secara terbuka dalam forum tasyakuran milad ke-75 sekaligus deklarasi Partai Masyumi, Sabtu (7/11/2020).

Baca juga: Saat Majunya Gibran Bisa Timbulkan Kecemburuan Kader Partai...

Cholil juga menyinggung seandainya Persaudaraan 212 dan Rizieq Shihab bergabung dengan Masyumi.

"Insya Allah tidak akan ada satu kekuatan parpol yang bisa mengalahkan Masyumi di masa yang akan datang. Partai Komunis gaya baru akan pingsan kalau mendengar Partai Masyumi bergabung dengan Partai Ummat, didukung PA 212, FPI, " tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Cholil pun mengajak Ustadz Abdul Somad (UAS) ikut bergabung. Dia berharap, UAS bisa menjadi anggota Majelis Syuro.

Baca juga: Saat Kursi Menteri Jadi Rebutan Partai Politik...

Lantas, bagaimana perjalanan partai politik ini, dari terbentuk hingga bubar?

Awal mula terbentuknya Masyumi

Masyumi dibentuk pada 24 Oktober 1943. Masyumi lahir ketika Jepang sedang terseret kemelut Perang Pasifik.

Hal itu sebagaimana yang dicatat Gungun Karya Adilaga dalam buku "Simpul Sejarah: Mengikat Makna Perjuangan Umat Islam Bangsa Indonesia".

Awalnya Masyumi bukan partai, melainkan organisasi Islam.

Jepang merestui organisasi ini berdiri karena dianggap bisa membantu Jepang untuk berperang.

Namun, restu dari Jepang itu tidak selaras dengan yang mereka kehendaki.

Baca juga: Mengenang Pertempuran Surabaya, Cikal Bakal Peringatan Hari Pahlawan

Para pendiri Masyumi, yang terdiri atas KH Wachid Hasyim, Mohammad Natsir, Kartosoewirjo, dan lainnya, justru menghendaki organisasi ini dapat menghadirkan semangat Islam untuk berperang merebut kemerdekaan.

Waktu itu, Kartosoewirjo bukan pendatang baru.

Sebelum terpilih sebagai Komisaris Jawa Barat merangkap Sekretaris I Masyumi, ia sudah aktif dalam Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI).

Baca juga: Partai Gelora dan Rencana Panjang Fahri Hamzah...

Cikal bakal Masyumi

MIAI adalah salah satu organisasi cikal bakal Masyumi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com