Seringkali tato ini menutupi seluruh wajah dan merupakan simbol pangkat militer, status sosial, kekuasaan, dan prestise.
Bagi suku Maori, tato adalah sebuah ritus kedewasaan, yang berarti itu sangat dihormati dan disakralkan. Tato biasanya dimulai pada masa remaja.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Bahasa Asli Alaska, Eyak Punah
Hal yang luar biasa dari tato Maori hingga hari ini adalah tidak ada dua tato yang sama. Setiap tato Maori adalah unik.
Desain tato Maori selalu sangat rumit dan detail serta menampilkan keahlian dan kesenian tidak hanya dari senimannya tetapi juga dari budaya Maori.
Seniman tato Maori disebut dengan tohunga ta moko yang berarti ahli moko.
Ahli tato ini sangat dihormati, dan dianggap tapu yang berarti suci atau tidak bisa diganggu gugat.
Tohunga ta moko kebanyakan laki-laki, tapi ada juga beberapa perempuan yang berlatih menguasai seni ini.
Baca juga: Cerita Wisuda Unik di ITS, Hadirkan Game Minecraft
Secara tradisional, seniman tato Maori tidak menggunakan jarum, melainkan menggunakan pisau dan pahat yang terbuat dari gigi hiu, tulang runcing atau batu tajam.
Pahat, juga disebut uhi, terbuat dari tulang albatros meskipun beberapa terbuat dari besi.
Tinta untuk tato yang digunakan oleh suku Maori terbuat dari bahan alami.
Baca juga: Disebut Jadi Salah Satu Gejala Covid-19, Ini 5 Bahan Alami Atasi Sakit Tenggorokan
Arang digunakan untuk membuat tinta hitam, sedangkan tinta yang lebih cerah berasal dari ulat yang terinfeksi jamur jenis tertentu, atau dari kauri gum yang dicampur dengan lemak hewani.
Mengaplikasikan tato Maori ke kulit adalah pengalaman yang cukup menyakitkan.
Pertama, kulit disayat cukup dalam dan kemudian pahat dicelupkan ke dalam tinta dan ditorehkan ke dalam kulit.
Variasi lain dalam proses ini yaitu mencelupkan pahat ke dalam wadah tinta dan memasukkannya ke dalam kulit dengan cara memukul ujungnya menggunakan palu.