Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Tes dan Kasus Corona di Indonesia Menurun, Benarkah Tren Kasus Membaik?

Kompas.com - 03/11/2020, 09:13 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam beberapa hari terakhir, jumlah kasus infeksi virus corona yang dilaporkan Indonesia cenderung mengalami tren penurunan. 

Setelah di akhir September dan awal Oktober hampir mencapai 5.000 kasus positif harian, kini angkanya bahkan menurun di bawah 3.000-an kasus. 

Dari jumlah kasus positif yang dilaporkan selama 31 Oktober, 1-2 November 2020 tercatat berturut-turut adalah 3.143, 2.696, dan 2.618 kasus.

Angka-angka itu didapatkan dari data yang ditampilkan laman Covid19.go.id (2/11/2020).

kasus corona di indonesiascreenshoot kasus corona di indonesia

Namun meskipun angka pelaporan kasus harian menurun, di sisi lain jumlah testing beberapa waktu terakhir juga terdapat penurunan.

Dalam catatan laman Kawal Covid, dapat dilihat adanya penurunan tes terhadap orang dan spesimen dalam beberapa waktu terakhir di Indonesia.

Grafik tes spesimen dan orang untuk Covid-19 di Indonesia hingga 2 November 2020Kawal Covid Grafik tes spesimen dan orang untuk Covid-19 di Indonesia hingga 2 November 2020

Baca juga: Sudah Mati, Sisa Virus Masih Bisa Terdeteksi Alat Tes PCR dalam Jangka Waktu Lama

Sebut kasus cenderung turun

Terkait kondisi tersebut, Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian  Penyakit  (P2P) Kementerian Kesehatan, M. Budi Hidayat mengatakan, penurunan tersebut terjadi karena kasus juga cenderung mengalami penurunan. 

"Suspect turun jumlah sample juga turun. Di beberapa provinsi kasus cenderung turun, semoga jadi trend baik," kata Budi saat dihubungi Senin (2/11/2020).

Namun Budi tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai gap antara jumlah suspek yang masih tinggi dengan kapasitas dn jumlah orang yang dites. 

Mengacu data yang dimiliki oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), jumlah orang terduga terinfeksi (suspected) terus meningkat terhitung sejak akhir September hingga akhir Oktober 2020.

Sementara jumlah tes atau uji pada spesimen dan orang-orang semakin menurun. Hal ini menyebabkan semakin meluasnya gap atau jarak antara suspect dengan tes yang dilakukan.

Grafik jumlah orang terduga terinfeksi dan jumlah tes yang dilakukan di IndonesiaWHO Grafik jumlah orang terduga terinfeksi dan jumlah tes yang dilakukan di Indonesia

Tes rendah masalah klasik

Menanggapi penurunan kapasitas tes Covid-19 di Indonesia, epidemiolog Indonesia di Griffith University Australia Dicky Budiman menyebut, hal itu bisa sangat vital. 

Karena akibatnya secara nasional dan wilayah tidak memiliki pemahaman terhadap maping pandemi sesungguhnya.

Menurut dia, pada kondisi Indonesia rendahnya kapasitas testing menjadi masalah klasik dan belum terjadi perubahan.

"Cakupan testing yang rendah itu akhirnya menganggap banyak pengambil kebijakan melihat situasi sudah terkendali sehingga jadi missleading dalam megambil keputusan dan respons," jelas Dikcy. 

Baca juga: Epidemiolog: Adanya Jeda Tes Sebabkan Penanganan Covid-19 Belum Berhasil

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com