Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Narasi Unggahan Keliru Sebut Penyerangan Ulama di Jaksel, Ini Faktanya

Kompas.com - 02/11/2020, 18:55 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Beredar video dengan narasi terjadi penyerangan terhadap ulama di Pondok Pesantren Daarul Ishlah Assalafia, Jakarta Selatan, pada 31 Oktober 2020.

Polsek Pancoran menegaskan bahwa narasi yang disebut dalam unggahan video itu tidak benar. Tidak terjadi penyerangan, melainkan kesalahpahaman.

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Balqis Adzkiya N pada Sabtu (31/10/2020) mengunggah sebuah video berdurasi 6 detik.

Video itu merekam beberapa orang tengah mengangkat seorang lelaki berkaus hitam yang wajahnya terluka ke dalam sebuah ruangan. Dalam statusnya, akun tersebut menulis:

"Terjadi Penyerangan kembali Terhadap Ulama tadi siang Sabtu 31 Okt 2020 di MESJID SALAFIYAH - PONPES DARUL ISLAH,Buncit - Mampang Prapatan Jakarta Selatan..
Yang di serang KH. AMIR HAMZAH"

Potongan gambar video dengan klaim penyerangan terhadap ulama di Ponpes Darul Islah, Jakarta Selatan, 31 Oktober 2020.Facebook Potongan gambar video dengan klaim penyerangan terhadap ulama di Ponpes Darul Islah, Jakarta Selatan, 31 Oktober 2020.

Video yang diunggah akun tersebut sudah ditonton 1.800 kali dan dibagikan 73 kali.

Akun Facebook Nissa juga mengunggah video dengan narasi serupa pada Minggu (31/10/2020). Dia menulis statusnya sebagai berikut:

"Telah Terjadi Penyerangan Terhadap Ulama/Ustad KH.Amir Hamzah
Kemarin Sabtu Siang 31 Oktober 2020 di Masjid Salafiyah - Ponpes Darul Islah, Buncit - Mampang Prapatan Jakarta Selatan"

Video yang diunggahnya sudah ditonton 737 kali dan dibagikan 40 kali.

Klarifikasi Kepolisian 

Kepolisian Sektor Pancoran, Polres Metro Jakarta Selatan membantah informasi terjadinya penyerangan terhadap seorang ulama bernama KH Amir Hamzah di Pondok Pesantren Daarul Ishlah Assalafia, Jakarta Selatan. 

"Itu hoaks (kabar bohong), ustaznya baik-baik saja," kata Kapolsek Pancoran Kompol Anies Supriyanto, seperti diberitakan Kompas.com, Senin (2/11/2020).

Polsek Pancoran lantas mendatangi Pondok Pesantren Daarul Ishlah Assalafia.

Kanit Reskrim Polsek Pancoran, IPTU Supardi menyebutkan, tidak terjadi penyerangan seperti yang disampaikan narasi dalam unggahan video tersebut. Ustaz yang disebut dalam narasi itu juga dalam kondisi sehat dan baik-baik saja.

Video tersebut benar terjadi di dalam pondok pesantren, tetapi bukan penyerangan.

"Jadi itu, saudara ustaz mau datang bertemu dengan ustaznya, sang ustaz lagi mandi, agak maksa begitu, jadi para santri mengira ada keributan," kata Supardi.

Menurutnya, terjadi kesalahpahaman karena santri tidak mengenal saudara jauh ustaz yang datang ke pesantren untuk bertemu dan meminta nasihat.

"Videonya benar, tapi bukan penyerangan, jadi itu saudara ustadz mau bertemu, karena ada masalah keluarga, habis bercerai, mau menemui ustadznya," kata Supardi.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, narasi penyerangan
terhadap ulama yang menimpa KH Amir Hamzah di Pondok Pesantren Darul Islah, Jakarta Selatan, pada 31 Oktober 2020, tidak benar. Peristiwa yang terjadi bukan penyerangan. Ustaz yang disebut dalam narasi unggahan video itu dalam keadaan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Tren
Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Tren
Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Tren
Siap-siap, Pendaftaran CPNS Dibuka Juni 2024, Kuota 1,2 Juta Formasi

Siap-siap, Pendaftaran CPNS Dibuka Juni 2024, Kuota 1,2 Juta Formasi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com