Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona dan Meninggalnya Relawan Uji Vaksin Covid-19 AstraZeneca...

Kompas.com - 22/10/2020, 14:35 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang sukarelawan dalam uji coba vaksin virus corona meninggal dunia. Dia merupakan relawan dari uji coba vaksin AstraZeneca dari Universitas Oxford yang dilakukan di Brasil.

Hal itu diumumkan pada Rabu (21/10/2020) oleh Badan Pengawas Kesehatan Brasil Anvisa. Tetapi penyelenggara mengatakan tidak ada alasan untuk menghentikan uji coba vaksin itu.

Dikutip CNN, Rabu (21/10/2020), Anvisa mengatakan bahwa mereka telah diberitahu tentang kematian tersebut pada Senin (19/10/2020), tetapi Komite Evaluasi dan Keamanan Internasional yang mengawasi uji coba merekomendasikan agar uji coba dilanjutkan.

Baca juga: Mengenal 9 Kandidat Vaksin Virus Corona

Anvisa mengatakan tidak ada informasi lebih lanjut yang dirilis untuk alasan privasi medis.

Pihak penyelenggara, Oxford mengatakan, semua insiden medis yang signifikan, baik peserta dalam kelompok kontrol atau kelompok vaksin Covid-19, ditinjau secara independen.

"Setelah penilaian yang cermat terhadap kasus ini di Brasil, tidak ada kekhawatiran tentang keamanan uji klinis dan tinjauan independen di selain regulator Brasil telah merekomendasikan bahwa uji coba harus dilanjutkan," kata penyelenggara.

Sejauh ini, D'Or Institute, yang mengelola uji klinis di Rio, mengatakan 8.000 relawan telah menerima vaksin atau plasebo dalam uji coba tersebut.

"Analisis ketat dari data yang dikumpulkan hingga sekarang tidak menimbulkan keraguan tentang keamanan penelitian, dan karenanya merekomendasikan untuk dilanjutkan," kata Institut itu dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Bagaimana Cara Membedakan Flu dengan Covid-19?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com