Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Jokowi, Ini 6 Nama Tokoh Indonesia yang Jadi Nama Jalan di Luar Negeri

Kompas.com - 20/10/2020, 19:30 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nama Presiden Joko Widodo diabadikan menjadi nama salah satu ruas jalan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

Peresmian President Joko Widodo Street dipimpin Chairman Abu Dhabi Executive Office, Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan, pada Senin (19/10/2020) pukul 16.45 waktu setempat.

Jalan Presiden Joko Widodo terletak di salah satu ruas jalan utama yang membelah ADNEC (Abu Dhabi National Exhibition Center) dan Embassy Area. 

Kawasan tersebut ditempati oleh sejumlah kantor perwakilan diplomatik.

Sebelum Jokowi, sejumlah nama tokoh Indonesia juga telah dijadikan sebagai nama jalan di luar negeri.

Yakni mulai dari Soekarno, Mohammad Hatta, Raden Ajeng Kartini, Syutan Sjahrir, Pattimura, hingga Munir.

Baca juga: KBRI Abu Dhabi: Jalan Presiden Joko Widodo Pererat Hubungan RI-UEA

Berikut ulasannya:

1. Soekarno

Melansir Harian Kompas, 4 April 2015, nama Presiden Pertama RI Soekarno juga digunakan sebagai nama salah satu jalan utama di ibu kota Maroko.

Jalan atau Rue Soekarno ini berada tepat di jantung kota.

Jalan Soekarno bersimpangan dengan jalan utama lainnya di Rabat, yakni Jalan Muhammad V, nama raja Maroko yang berkuasa pada awal kemerdekaan pada 19557-1961.

Soekarno dihormati karena secara terbuka mendukung kemerdekaan Maroko pada Konferensi Asia Afrika di Bandung, 1955.

Setahun setelahnya, tepatnya 2 Maret 1956, Maroko merdeka dari Perancis. 

Muhammad V, yang sebelumnya merupakan Sultan Maroko, menjadi raja pertama negara sahara di Afrika utara tersebut, yang dibatasi Selat Gibraltar dengan Spanyol, negara yang pernah menjajahnya sebelum Perancis.

Baca juga: Tak Hanya Soekarno, Presiden Jokowi Juga Dijadikan Nama Jalan di Luar Negeri

2. Mohammad Hatta

Nama Mohammad Hatta juga diabadikan sebagai nama sebuah jalan di Haarlem, Belanda. 

Di sana, terdapat papan jalan yang bertuliskan Mohammed Hatta Straat. Jalan tersebut berada di kawasan perumahan Zuiderpolder, Belanda.

Bersama Soekarno, Hatta dikenal memainkan peran yang penting dalam kemerdekaan Indonesia. 

Berkat kontribusinya tersebut, nama Mohammad Hatta dipilih untuk diabadikan sebagai nama jalan di sana.

Baca juga: Tanda Tangan Bung Hatta

3. Kartini

Nama pahlawan wanita dari Jepara, RA Kartini, diabadikan sebagai nama jalan di negeri kincir angin, Belanda.

Mengutip Kompas.com, 10 November 2011, beberapa kota di Belanda, yaitu Utrecht, Venlo, Amsterdam, dan Haarlem, menamai jalannya dengan Kartini Straat (Jalan Kartini).

Di Utrecht, Jalan Kartini terletak di kawasan permukiman kalangan menengah yang tenang dan bertata kota baik.

Jalan Kartini di sana merupakan jalan utama yang lebih lebar dibanding jalan dengan nama tokoh perjuangan lainnya, seperti Augusto Sandino, Steve Biko, Che Guevara, dan Agostinho Neto. Bentuknya menyerupai huruf U.

Adapun, Jalan Kartini di kota Venlo, Belanda selatan, berbentuk seperti huruf O di kawasan Hagerhof, dan berdekatan dengan nama jalan pahlawan wanita lainnya, seperti Anne Frank dan Mathilde Wibaut.

Ibu kota Belanda, Amsterdam, juga mengabadikan nama pejuang emansipasi wanita itu sebagai nama jalan.

Di wilayah Amsterdam, Zuidoost atau yang dikenal dengan Bijlmer, terdapat jalan yang dinamai dengan nama lengkap Kartini, yakni Jalan Raden Adjeng Kartini.

Jalan itu berdekatan dengan jalan bernama pahlawan wanita dunia, seperti Rosa Luxemburg, Nilda Pinto, dan Isabella Richaards.

Baca juga: Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan

4. Sutan Sjahrir

Tokoh Indonesia lain yang namanya diabadikan sebagai nama jalan di luar negeri adalah Sutan Sjahrir.

Sebagai informasi, Sutan Sjahrir merupakan perdana menteri Indonesia pertama yang menuntut ilmu di Universitas Amsterdam dan Universitas Leiden, Belanda.

Pada masanya, Sjahrir menjadi sosok terdepan dalam urusan diplomasi Indonesia dengan Belanda.

Berkat kontribusinya, namanya diabadikan menjadi nama jalan di tiga kota Belanda, yaitu Leiden, Gouda, dan Haarlem.

Baca juga: Maria Duchateau, Si Nyonya Belanda Pemikat Hati Sutan Sjahrir

5. Pattimura

Melansir Kompas.com, 12 Juli 2020, nama Pattimura atau Thomas Matulessy juga diabadikan sebagai sebuah nama jalan di Wierden, Belanda.

Pahlawan Pattimura sendiri adalah turunan golongan bangsawan yang berasal dari Nusa Ina (Pulau Seram).

Di Indonesia sendiri, nama Kapitan Pattimura diabadikan menjadi nama universitas dan bandar udara, yaitu Universitas Pattimura dan Bandar Udara Internasional Pattimura, Ambon. 

Baca juga: Perayaan Pattimura Dipastikan di Saparua

6. Munir Said Thalib

Nama Munir Said Thalib diabadikan menjadi nama jalan setapak di lingkungan Marthin Luther King-Laan, dekat Salvador Allende Straat dalam kompleks perumahan Den Haag, Belanda.

Penggunaan nama Munir ini dipilih untuk mengenang jasanya sebagai seorang pejuang Hak Asasi Manusia (HAM).

Di sana, tertera tulisan berikut:

Munirpad. Munir Said Thalib 1965-2004, Indonesische voorvechter van de bescherming de rechten van de mens.

Arti dari tulisan tersebut adalah Munir Said Thalib 1965-2004, Pejuang Hak Asasi Manusia Indonesia.

Jalan setapak ini diresmikan pada 14 April 2015 dan dihadiri oleh Wali Kota Den Haag dan istri Munir, Suciawati Munir.

Baca juga: Mengenang 16 Tahun Wafatnya Munir, Pejuang Kemanusiaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com