Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Ahli Virus sebagai "Bencana", Perseteruan Trump Vs Ilmuwan Kian Memanas

Kompas.com - 20/10/2020, 12:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Senin (19/10/2020), menyebut pakar virus corona Anthony Fauci sebagai bencana.

Pernyataan itu muncul ketika ia menyampaikan kekesalannya terhadap Fauci selama panggilan telepon untuk meyakinkan staf kampanye bahwa ia bisa memenangkan pemilu AS.

Perselisihan Trump dan Fauci terkait penanganan virus corona di AS sudah berlangsung sejak lama dan berdampak pada menurunnya elektabilitas Trump.

Fauci merupakan salah satu ilmuwan yang paling dikagumi di AS yang terus mendesak agar pemerintah menangani pandemi Covid-19 dengan serius.

Di lain pihak, Trump mengklaim bahwa kondisi terburuk di AS telah berlalu.

"Fauci adalah bencana. Jika saya mendengarkannya, kami akan memiliki 500.000 kematian," kata Trump selama panggilan telepon, dikutip dari Reuters, Senin (19/10/2020).

Baca juga: Studi Cornell University: Presiden AS Donald Trump Pendorong Terbesar Misinformasi Covid-19

Panggilan konferensi Trump itu bertujuan memperkuat tim kampanye nasional di tengah rentetan cerita yang menunjukkan kampanyenya dalam kekacauan.

Dengan 15 hari waktu tersisa, calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden memimpin jajak pendapat nasional dan mendominasi di banyak negara bagian.

Bahkan, untuk pertama kalinya dalam sejarah, majalah Nature menyatakan dukungannya secara langsung terhadap Biden.

Dalam artikelnya yang tayang pada Rabu (14/10/2020), Nature menegaskan tak akan berdiam diri dan membiarkan sains dirusak.

Biden disebut merupakan harapan terbaik bangsa untuk mulai memperbaiki kerusakan pada sains dan kebenaran berdasarkan kebijakan dan catatan kepemimpinannya saat menjabat sebagai mantan wakil presiden dan senator.

"Kepercayaan Joe Biden pada kebenaran, bukti, sains, dan demokrasi menjadikannya satu-satunya pilihan dalam pemilu AS," tulis Nature.

Menurut mereka, tak ada presiden AS dalam sejarah yang terus menyerang dan merusak begitu banyak lembaga berharga, seperti sains, media, pengadilan, hingga kehakiman.

Baca juga: Melania Trump Ungkap Putranya Positif Covid-19, tetapi Kini Sudah Negatif

Nature melihat adanya kontradiksi dalam pernyataan Trump yang selalu mengklaim 'America First', tetapi dalam praktiknya ia menempatkan dirinya sendiri sebagai yang pertama.

"Pemerintahannya telah berselisih dengan sekutu lama negara, meninggalkan perjanjian, organisasi ilmiah, dan lingkungan internasional yang penting, terutama kesepakatan iklim Paris 2015, kesepakatan nuklir Iran, Badan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan PBB UNESCO, bahkan WHO," papar Nature.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com