Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Peringatkan soal La Nina, Kenali Dampak dan Hal yang Diwaspadai

Kompas.com - 14/10/2020, 10:05 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan jajarannya untuk mengantisipasi potensi bencana di musim hujan.

Dikutip Kompas.com, Selasa (13/10/2020), Jokowi mengatakan akumulasi curah hujan pada 2020 ini akan naik 20-40 persen.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang persiapan penanganan bencana hidrometeorologi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/10/2020).

"Laporan yang saya terima dari BMKG, fenomena La Nina diprediksi akan menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia akan naik 20-40 persen di atas normal," ucap Jokowi.

Karena itu, pihaknya ingin agar semua pihak menyiapkan diri, mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi. 

Baca juga: Apa itu Fenomena La Nina yang Bisa Berdampak Bencana di Indonesia?

Apa itu La Nina?

Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indra Gustari menjelaskan, La Nina merupakan anomali sistem iklim global yang terjadi dengan periode ulang berkisar antara 2-7 tahun di Samudra Pasifik.

Selain itu, atmosfer di atas Samudera Pasifik juga berubah dari keadaan netral (normal) minimal berlangsung selama 2 bulan

"Saat fenomena La Nina yang terjadi adalah pendinginan yang tidak biasa, yaitu anomali suhunya melebihi -0.5 derajat celcius di area yang sama," kata dia saat dihubungi Kompas.com (14/10/2020). 

Indra mengatakan saat La Nina, Angin Passat (trade wind) dan kolam air laut yang hangat dapat mencapai lebih jauh ke Pasifik barat. Hal itu termasuk perairan Indonesia yang menjadi lebih hangat dari biasanya.

Sedangkan Samudra Pasifik bagian tengah lebih dingin dari biasanya. Lalu termoklin akan lebih dangkal di timur. Sehingga, air laut lebih dingin dari level bawah naik ke permukaan sebagai penguatan upwelling.

Dia menambahkan, konveksi dan pembentukan awan menguat di wilayah Indonesia, seiring dengan sirkulasi Walker juga menguat.

Baca juga: Waspada, Ini yang Perlu Kita Pahami soal Fenomena La Nina

Dampak La Nina

Indra mengatakan, secara umum dampak utama dari fenomena La Nina ke cuaca/iklim di Indonesia adalah peningkatan curah hujan.

Namun kondisi topografi yang berbeda menyebabkan dampak La Nina tidak seragam di seluruh wilayah

Indra juga mengatakan, berdasarkan kajian ilmiah dari histori kejadian keadian sebelumnya, dampak La Nina berupa peningkatan curah hujan terjadi terutama di bagian tengah dan timur wilayah Indonesia.

Adapun wilayah tersebut diungkapkannya, bervariasi secara spasial dan temporal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com