A bombed school in Taiz has opened doors for students in war-torn Yemen, where millions of children cannot access education https://t.co/aiwoDR3pwT pic.twitter.com/0sjX6oeUeq
— Al Jazeera English (@AJEnglish) October 10, 2020
Di ruang kelas, Jamila al-Wafi menulis pelajaran hari itu dengan pensil di balok penyangga, alih-alih di papan tulis.
Para siswa, yang duduk di lantai, mengikutinya dengan penuh perhatian. Mereka membuat catatan dengan hati-hati di buku latihan mereka.
"Kami memiliki 500 siswa. Kami menyerukan kepada seluruh dunia dan komunitas bisnis untuk menyelamatkan sekolah," kata Wafi.
"Itu bisa runtuh kapan saja," lanjutnya.
Di halaman, anak-anak melakukan beberapa latihan ringan untuk memulai hari, kemudian mengantre dengan tenang menunggu kelas dimulai.
Baca juga: PBB: Pasokan Senjata Barat dan Iran Picu Kejahatan Perang di Yaman Selama 6 Tahun
Menurut data PBB, sekitar dua juta dari total tujuh juta anak usia sekolah di Yaman tak bisa bersekolah sama sekali.
Lebih dari 2.500 sekolah telah dibatalkan komisi, dua pertiga telah rusak dalam serangan, sementara yang lain digunakan oleh tentara sebagai tempat berlindung bagi orang-orang yang terusir dari rumah mereka karena pertempuran.
"Meski berbahaya, kami akan terus bekerja untuk mencegah generasi yang hilang dari siswa yang kurang berpendidikan," tutur Wafi.
Pertempuran di Yaman telah menewaskan puluhan ribu orang yang sebagian besar adalah warga sipil. Perang itu mengakibatkan krisis kemanusiaan salahs atu yang terburuk di dunia.
Sekitar 3,3 juta orang telah mengungsi dan 24 juta atau lebih dari 80 persen populasi Yaman membutuhkan bantuan.
Baca juga: Melihat Kondisi Yaman, yang Harus Bertahan di Antara Perang dan Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.