Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, 9 Juni 2020, masker kain yang direkomendasikan adalah masker yang memiliki 3 lapisan kain.
Lapisan pertama adalah lapisan kain hidrofilik seperti katun, kemudian dilapisi oleh kain yang bisa mendukung filtrasi lebih optimal.
Untuk lapisan kedua bisa menggunakan katun atau polyester. Kemudian, lapisan ketiga atau bagian masker paling luar menggunakan lapisan hidrofobik atau bersifat anti air seperti terbuat dari polypropylene.
2. Maksimal pemakaian
Masker kain bisa dicuci dan dipakai kembali, namun masker tersebut memiliki batas waktu pemakaian.
Masker kain dapat dipakai maksimal hanya 4 jam dan harus ganti dengan masker baru dan bersih. Apabila masker yang dipakai basah atau lembab harus segera diganti.
Kemenkes, menyarankan masyarakat untuk membawa beberapa masker saat beraktivitas. Penggunaan masker juga harus tepat, yakni menutup hidung dan mulut.
3. Melepas masker
Setelah dipakai, masker kain bisa disimpan untuk dicuci kembali. Namun, cara penyimpanan masker kain juga tidak boleh sembarangan.
Cara melepas masker cukup dengan menarik bagian tali yang dikaitkan ke telinga atau diikat di belakang kepala.
Setelah itu, masker bisa disimpan ke kantong kertas atau plastik tertutup guna mencegah penyebaran virus ke barang lain di sekitarnya.
Baca juga: Sudah Mati, Sisa Virus Masih Bisa Terdeteksi Alat Tes PCR dalam Jangka Waktu Lama