Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar dan Profil Penerima Nobel Sastra, Fisika, Kimia, dan Kedokteran 2020

Kompas.com - 09/10/2020, 17:15 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengumuman penerima penghargaan Nobel 2020 dilangsungkan pada 5-12 Oktober 2020.

Penghargaan tersebut diberikan kepada tokoh-tokoh yang dinilai berjasa atau berkontribusi bagi kehidupan manusia.

Penghargaan Nobel diberikan kepada orang-orang yang berjasa dalam enam bidang, yaitu:

  • Fisika
  • Kimia
  • Kedokteran
  • Sastra
  • Perdamaian
  • Ekonomi

Yayasan Nobel telah mengumumkan penerima penghargaan untuk empat bidang pertama, yaitu Fisika, Kimia, Kedokteran, dan Sastra.

Baca juga: Sejarah Oscar, Penghargaan Prestisius bagi Insan Film di Dunia

Berikut daftar penerimanya:

Sastra

Dikutip dari laman resmi Nobel, penghargaan Nobel di bidang Sastra dianugerahkan pada Kamis (8/10/2020) kepada Louise Glück, penyair asal Amerika Serikat.

Yayasan Nobel mengatakan, penghargaan tersebut diberikan kepada Louise atas karya-karyanya yang indah.

"Untuk suara puitisnya, yang tidak salah lagi, dengan keindahan yang tegas mampu membuat keberadaan individu menjadi universal," tulis keterangan resmi di laman Nobel.

Baca juga: Mengenal Penghargaan Bergengsi Edward Warner yang Diberikan kepada Habibie

Louise Glück lahir pada 1943 di New York dan tinggal di Cambridge, Massachusetts.

Selain sebagai penulis, dia adalah seorang profesor bahasa Inggris di Yale University, New Haven, Connecticut.

Dia memulai debutnya pada 1968 dengan karyanya yang berjudul Firstborn.

Setelah itu, Louise segera diakui sebagai salah satu penyair paling terkemuka dalam sastra kontemporer Amerika.

Louise Glück telah menerbitkan 12 antologi puisi dan beberapa esai tentang puisi. Karya-karyanya identik dengan kehidupan masa kanak-kanak dan keluarga, serta hubungan dekat dengan orangtua dan saudara kandung.

Baca juga: Prestasi BJ Habibie, dari Pimpin Proyek N250 hingga Peroleh Penghargaan Bergengsi Edward Warner

Beberapa penghargaan bergengsi pernah diraihnya, di antaranya Pulitzer Prize (1993) dan National Book Award (2014).

Berikut adalah salah satu puisi Louise yang berjudul Snowdrops, bagian dari antologi puisi The Wild Iris (1992) yang memenangi penghargaan Pulitzer.

I did not expect to survive,
earth suppressing me. I didn’t expect
to waken again, to feel
in damp earth my body
able to respond again, remembering
after so long how to open again
in the cold light
of earliest spring –

afraid, yes, but among you again
crying yes risk joy

in the raw wind of the new world.

Baca juga: Mengenang Perjalanan Hidup Pramoedya Ananta Toer...

Kimia

Emmanuelle Charpentier (kiri) dan Jennifer Doudna (kanan) mendapat Penghargaan Nobel Kimia 2020 untuk temuan CRISPR/Cas9, teknologi gen modifikasi termaju saat ini.MIGUEL RIOPA Emmanuelle Charpentier (kiri) dan Jennifer Doudna (kanan) mendapat Penghargaan Nobel Kimia 2020 untuk temuan CRISPR/Cas9, teknologi gen modifikasi termaju saat ini.
Diberitakan Kompas.com, Kamis (8/10/2020), penghargaan Nobel 2020 di bidang kimia diberikan kepada Emmanuelle Charpentier dan Jennifer A Doudna.

Penghargaan tersebut dianugerahkan pada Rabu (7/10/2020)

Keduanya telah menemukan salah satu alat paling penting dari teknologi gen, yaitu gunting genetik CRISPR atau Cas9.

Baca juga: Viral, Video Ledakan Balon Helium Saat Kasih Kejutan Ultah, Ini Penjelasan Ahli Kimia

Dengan menggunakan alat ini, para peneliti dapat mengubah DNA hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme dengan presisi yang sangat tinggi.

Sejak Charpentier dan Doudna menemukan gunting genetik CRISPR / Cas9 pada 2012, penggunaannya cukup masif.

Alat ini telah berkontribusi pada banyak penemuan penting dalam penelitian dasar.

Selain itu, peneliti tanaman telah mampu mengembangkan tanaman yang tahan terhadap jamur, hama, dan kekeringan.

Di dunia medis, uji klinis terapi kanker baru sedang berlangsung, dan impian untuk dapat menyembuhkan penyakit bawaan akan segera menjadi kenyataan berkat temuan keduanya.

Baca juga: Viral Pewarna Makanan Karmin Berasal dari Kutu Daun, Ini Penjelasan LIPI

Fisika

Kedua pemenang Hadiah Nobel Kimia 2020Twitter/Nobel Prize Kedua pemenang Hadiah Nobel Kimia 2020

Ada tiga nama yang menerima penghargan Nobel di bidang fisika, yaitu Roger Penrose, Reinhard Genzel, dan Andrea Ghez.

Penghargaan tersebut dianugerahkan pada Selasa (6/10/2020).

Ketiganya merupakan ilmuwan yang sukses menemukan salah satu fenomena paling eksotis di alam semesta, yaitu lubang hitam.

Dengan menggunakan metode matematika, Roger Penrose menunjukkan bahwa relativitas umum mengarah pada pembentukan lubang hitam.

Baca juga: NASA Tawarkan Rp 502,3 Juta untuk Desain Toilet di Bulan

Sementara itu, Reinhard Genzel dan Andrea Grez menemukan bahwa benda tak terlihat dan sangat berat mengatur orbit bintang di pusat galaksi kita.

Genzel dan Ghez mengembangkan metode untuk melihat melalui awan besar gas dan debu antarbintang ke pusat Bima Sakti dengan menggunakan teleskop terbesar di dunia.

Karya perintis mereka telah memberi umat manusia bukti paling meyakinkan tentang lubang hitam supermasif di pusat Bima Sakti.

Baca juga: Apa Bahayanya jika Melihat Gerhana Matahari Secara Langsung?

Kedokteran

Kolase foto yang memperlihatkan (dari kiri) Harvey J Alter, Charles M Rice, dan Michael Houghton, yang bersama-sama meraih Penghargaan Nobel bidang kedokteran pada Senin (5/10/2020) atas identifikasi virus hepatitis C.Rhoda Baer/National Institutes of Health, Richard Siemens/University of Alberta, AP Photo/John Minchillo Kolase foto yang memperlihatkan (dari kiri) Harvey J Alter, Charles M Rice, dan Michael Houghton, yang bersama-sama meraih Penghargaan Nobel bidang kedokteran pada Senin (5/10/2020) atas identifikasi virus hepatitis C.

Penghargaan Nobel Kedokteran tahun ini diberikan kepada tiga ilmuwan yang telah memberikan kontribusi penting untuk memerangi hepatitis yang ditularkan melalui darah.

Penyakit itu merupakan masalah kesehatan global utama yang menyebabkan sirosis dan kanker hati pada orang-orang di seluruh dunia.

Penghargaan Nobel Kedokteran 2020 dianugerahkan pada Senin (5/10/2020).

Baca juga: Tanggapan IDI soal Tudingan Kasus Corona merupakan Proyek Memperkaya Dokter

Harvey J Alter, Michael Houghton, dan Charles M Rice, tiga ilmuwan penerima penghargaan Nobel Kedokteran, membuat penemuan penting yang mengarah pada identifikasi virus baru, virus Hepatitis C.

Sebelum temuan mereka, penemuan virus Hepatitis A dan B merupakan langkah maju yang kritis, tetapi sebagian besar kasus hepatitis yang ditularkan melalui darah tetap tidak dapat dijelaskan.

Penemuan virus Hepatitis C mengungkap penyebab sisa kasus hepatitis kronis dan memungkinkan dilakukannya tes darah dan obat-obatan baru yang telah menyelamatkan jutaan nyawa.

Baca juga: 130 Dokter Meninggal akibat Covid-19, Dokter Umum Paling Banyak 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com