Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Negara yang Berencana Gratiskan Vaksin Covid-19 untuk Warganya

Kompas.com - 04/10/2020, 15:47 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Kementerian juga tengah bernegosiasi dengan beberapa produsen vaksin lain untuk mendapat dosis dengan harga terbaik.

Baca juga: Malaysia Laporkan Lonjakan Kasus Covid-19, Dipicu oleh Pemilu Sabah

Australia

Vaksin Covid-19 akan tersedia secara gratis bagi warga Australia sepanjang tahun 2021. Informasi ini dikutip dari laman resmi Prime Minister of Australia.

Vaksin tersebut akan tersedia jika uji coba menjanjikan terbukti berhasil.

Australia telah berencana mengalokasikan dana senilai 1,7 miliar dolar AS terkait ketersediaan vaksin ini.

Negara ini telah mengadakan perjanjian dengan penyedia vaksin yakni Universitas Oxford/AstraZeneca dan Universitas Queensland/CSL untuk menyediakan lebih dari 84,8 juta dosis vaksin bagi penduduk Australia.

Nantinya, vaksin hampir seluruhnya diproduksi di Melbourne.

Untuk tahap awal, vaksin rencananya akan diberikan sebanyak 3,8 juta dosis dari vaksin Universitas Oxford pada bulan Januari dan Februari 2021.

“Dengan mengamankan perjanjian produksi dan pasokan, Australia akan menjadi yang pertama di dunia yang menerima vaksin yang aman dan efektif, jika lolos uji tahap akhir. Tidak ada jaminan bahwa vaksin ini akan terbukti berhasil, namun perjanjian tersebut menempatkan Australia di antrean teratas jika pakar medis kami memberi lampu hijau pada vaksin," kata Perdana Menteri Scott Morrison.

Menteri Kesehatan Greg Hunt mengatakan, walaupun pemerintah mendukung program imunisasi ini, vaksin nantinya tidak wajib dan setiap individu tetap memiliki pilihan apakah ingin vaksin atau tidak.

Baca juga: Studi: Produk Semprotan Hidung di Australia Tekan Pertumbuhan Virus Corona pada Hewan

Amerika Serikat

Pemerintah AS pada Juni 2020 lalu menyebutkan, akan mengupayakan vaksin Covid-19 tersedia secara gratis bagi hampir semua orang di AS yang menginginkannya.

Mengutip CNN,16 September 2020, Pemerintah Federal tengah membuat rencana bagaimana vaksin Covid-19 didistribusikan secara gratis jika nantinya disetujui oleh Food and Drug Administration AS.

Memasok dan mendistribusikan vaksin dianggap sebagai teka-teki logistik yang rumit dan memerlukan keterlibatan Departemen AS, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS serta bagian lain dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.

Vaksin sendiri saat ini tengah dalam tahap uji coba dan memiliki persyaratan transportasi dan penyimpanan yang berbeda.

Beberapa di antaranya memerlukan suhu yang sangat dingin. Ada pula yang perlu penyuntikan dosis kedua pada 21 atau 28 hari setelah penyuntikan yang pertama, dan beberapa butuh jarum suntik khusus.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Inovio dari Amerika Dihentikan Sementara, Apa Penyebabnya?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Daftar Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com