KOMPAS.com - Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan pada hewan dari perusahaan bioteknologi Australia, Ena Respiratory, menunjukkan semprotan hidung yang dikembangkannya mampu mengurangi pertumbuhan virus corona.
Dikabarkan Reuters, Senin (28/9/2020), semprotan yang diproduksi perusahaan bioteknologi ini digunakan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia melawan flu.
Produk semprotan, INNA-051, dapat digunakan sebagai pelengkap vaksin, yang dapat menurunkan tingkat virus penyebab Covid-19 hingga 96 persen.
Studi yang dilakukan itu dipimpin oleh Badan Pemerintah Inggris Public Health England.
Dilansir CNA, perusahaan telah mengumpulkan 11,7 juta dollar AS untuk mengembangkan semprotan tersebut.
Investor yang memberikan dana ini termasuk perusahaan modal ventura Brandon Capital, pemerintah federal Austrasila, dana pensiun, dan bioteknologi raksasa CSL.
Sementara beberapa perusahaan di seluruh dunia tengah mengejar pengembangan vaksin virus corona, Australia telah menandatangani perjanjian dengan beberapa perusahaan farmasi yang menginvestasikan miliaran untuk mengamankan vaksin potensial untuk Covid-19.
Baca juga: Uji Coba Vaksin Corona Johnson & Johnson Tunjukkan Respons Kekebalan Tubuh Kuat
Dilansir dari The Australian Financial Review, ini menjadi perkembangan yang signifikan saat dunia berlomba menemukan solusi menghentikan penularan dan infeksi Covid-19.
Studi menunjukkan, dengan meningkatkan respons kekebalan tubuh sebelum infeksi, semprotan hidung yang dikembangkan ini mampu secara drastis mengurangi kemampuan virus untuk menginfeksi dan bereplikasi pada hewan uji coba.
Para ilmuwan percaya, manusia mungkin mempunyai respons serupa terhadap semprotan hidung ini, yang dapat digunakan sebagai terapi antivirus dan mampu melengkapi vaksin apa pun.
Direktur Pelaksana Pernapasan Ena, Christophe Demaison, mengatakan semprotan hidung ini menjadi penemuan yang sangat menarik, mengingat tidak banyak obat yang diuji terbukti berdampak pada virus.
"Di luar vaksin, ini adalah salah satu dari sedikit obat di mana kami dapat menunjukkan efek tidak hanya pada virus tapi juga virus di hidung hewan," ujar Demaison.
Sementara itu, Manajer Investasi Senior Brandon Capital, Chris Smith, menjelaskan perusahaan Ena Respiratory tengah mengumpulkan tambahan dana sebesar 30 juta dollar AS.
Dana tersebut rencananya untuk mendanai uji coba semprotan hidung pada manusia dan distribusi global.
Jika semua berjalan baik, uji coba fase satu pada manusia akan dilakukan di Australia selama sekitar empat bulan.