KOMPAS.com - Hasil sementara uji klinis satu dosis vaksin eksperimental Johnson & Johnson menunjukkan respons kekebalan tubuh yang kuat terhadap virus corona.
Jurnal yang diterbitkan pada Jumat (25/9/2020) menyebutkan vaksin Ad26.COV2.S dapat ditoleransi dengan baik.
Dilansir CNA, Sabtu (26/9/2020), satu suntikan vaksin eksperimental Johnson & Johnson dapat menyederhanakan distribusi vaksin, dibandingkan dua dosis kandidat vaksin lain yang dikembangkan Moderna dan Pfizer.
Namun, masih belum diketahui secara pasti terkait perlindungan vaksin terhadap orang lanjut usia, salah satu kelompok paling berisiko, akan sama dengan orang yang lebih muda.
Uji coba yang didukung pemerintah Amerika Serikat dilakukan pada hampir 1.000 orang dewasa sehat.
Pengetesan itu dilakukan setelah vaksin J&J yang ditemukan pada Juli menawarkan perlindungan kuat terhadap virus corona dalam dosis tunggal kepada monyet.
Baca juga: Sinovac Optimistis Vaksin Virus Corona Siap Awal 2021
Setelah hasil yang menjanjikan pada hewan ini, perusahaan memulai studi keamanan kecil atau uji coba fase satu dan dua pada manusia.
Analisis terhadap 395 relawan tidak menemukan efek samping yang serius, di mana justru menghasilkan tingkat antibodi yang menggembirakan hanya setelah satu suntikan.
Berdasarkan hasil saat ini, pada Rabu (23/9/2020), J&J memulai uji coba tahap akhir pada 60.000 orang, yang dapat membuka jalan persetujuan regulasi.
Perusahaan mengharapkan hasil dari uji coba tahap tiga dapat diketahui pada akhir tahun atau awal tahun depan.
Dikabarkan Reuters, para peneliti, termasuk J&J Janssen Pharmaceuticals, mengungkapkan 29 hari setelah vaksinasi, sebanyak 98 persen peserta mempunyai antibodi penawar, yang melindungi sel dari patogen.
Meski begitu, hasil tanggapan kekebalan hanya terjadi pada sejumlah kecil orang berusia di atas 65 tahun.
Pada peserta berusia lebih dari 65 tahun, efek samping seperti kelelahan dan nyeri otot terjadi sebesar 36 persen, jauh lebih rendah dibandingkan 64 persen yang terlihat pada peserta yang lebih muda.
Para peneliti menyampaikan, rincian lebih lanjut terkait keamanan dan keefektifan vaksin akan menyusul setelah penelitian selesai.
Untuk saat ini, hasil tersebut membenarkan diperlukannya penelitian dalam jumlah yang lebih besar untuk mencari efek samping yang serius.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.