Kebakaran kembali terjadi pada bulan November 2017, yakni di lantai dua Gedung Nusantara III.
Kejadian berlangsung pada Selasa (14/11/2017) sekitar pukul 10.50 WIB. Saat itu, alarm kebakaran terus berbunyi.
Kebakaran diduga terjadi akibat korsleting listrik di ruang sistem pendingin ruangan atau air conditioning (AC).
Adapun, ruang yang terbakar terletak dekat ruang rapat Panitia Khusus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ruangan itu juga terletak satu lantai di bawah lantai ruangan pimpinan DPR saat itu, yakni Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Agus Hermanto.
Pada saat kebakaran terjadi, petugas pengamanan dalam DPR langsung mengevakuasi pimpinan yang berada dalam gedung.
Baca juga: Ini Sederet Keputusan Rapat Paripurna DPR, Salah Satunya soal RUU APBN 2021
Pada bulan Februari 2018, kebakaran juga melalap satu ruangan staf atau tenaga ahli Badan Keja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) yang berada di lantai 4 Gedung Nusantara III DPR.
Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal DPR Damayanti mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (3/2/2018) pagi pada pukul 07.40 WIB.
Kebakaran ruangan yang berada di pojok sisi utara berukuran 3x4 meter ini tidak sampai merembet ke ruangan lain.
Menurut Damayanti, dari laporan petugas Pamdal, sistem alarm di lantai 4 berbunyi dan bekerja dengan baik.
Petugas Pamdal pun cepat merespons dengan memecahkan akses pintu kaca yang terkunci dengan tabung APAR.
"Tidak ada dokumen penting yang terbakar, sudah saya tanyakan ke Karo KSAP dokumen yang ada di ruangan tersebut hanyalah bahan-bahan yang akan dipakai rapat BKSAP," kata Damayanti.
Setelah itu, peristiwa diduga kebakaran terjadi pada bulan Maret 2018, tepatnya pada Senin (19/3/2018). Titik asap saat itu berada di Gedung Nusantara III lantai 4.
Namun, pasca-kabar itu beredar, Kesetjenan DPR membantah adanya kebakaran di gedung DPR.
Deputi Administrasi Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR Mardian Umar mengungkapkan ada kepulan asap yang berasal dari alat yang dipasang dekat ruangan kerja Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.