Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Wacana Diubah, Bagaimana Definisi Kematian Covid-19 Versi WHO?

Kompas.com - 24/09/2020, 08:00 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Mencatat Covid-19 pada sertifikat medis penyebab kematian

Covid-19 harus dicatat dalam sertifikat medis penyebab kematian untuk semua orang yang meninggal yang disebabkan/diasumsikan disebabkan oleh penyakit ini, atau saat infeksi Covid-19 dinilai berkontribusi terhadap kematian tersebut.

Terminologi

Penggunaan terminologi resmi, Covid-19, harus digunakan pada seluruh sertifikat penyebab kematian.

Perlu diketahui, ada banyak jenis virus corona. Oleh karena itu, direkomendasikan untuk tidak hanya menulis virus corona, tetapi Covid-19.

Keseragaman penggunaan terminologi membantu menurunkan ketidakjelasan klasifikasi pengodean dan secara tepat mengawasi kasus-kasus kematian ini.

Rangkaian peristiwa

Detail dari rangkaian penyebab yang memicu terjadinya kematian dalam sertifikat juga penting. 

Misalnya, dalam kasus Covid-19 yang menyebabkan pneumonia dan gangguan pernapasan yang fatal, keduanya harus dicatat di bagian sertifikat. 

Pembuat sertifikat harus menyertakan penjelasan sedetail mungkin berdasarkan pengetahuan mereka tentang kasus tersebut, mulai dari rekam medis atau hasil uji laboratorium.

Komorbiditas

Ada bukti bahwa orang-orang dengan kondisi kronik sebelumnya atau sistem imun tertentu memiliki risiko kematian Covid-19 yang lebih tinggi.

Kondisi kronis mungkin juga bersifat penyakit non-commmunicable, seperti penyakit arteri koroner, penyakit paru obstruktif kronis (COPD), dan diabetes atau disabilitas.

Jika pasien meninggal memiliki kondisi kronis tersebut, maka harus dilaporkan pada bagian selanjutnya dari sertifikat medis penyebab kematian.

Baca juga: Sempat Terendam Banjir, Ini Kondisi Terkini Pabrik Aqua di Sukabumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com