KOMPAS.com - Studi terbaru dari China menunjukkan, orang yang menggunakan kacamata setiap harinya mungkin berisiko lebih rendah terinfeksi virus corona.
Mengutip Medicalxpress, Rabu (16/9/2020), studi ini juga telah diterbitkan di JAMA Ophthalmology pada 16 September 2020.
Menurut salah satu peneliti dari Second Affiliated Hospital of Nanchang University Dr Yiping Wei, penggunaan kacamata dapat mencegah tangan kita agar tidak sering menyentuh mata.
Baca juga: Mengenal Rule of 20 untuk Atasi Mata Lelah
Sehingga, menghindari penularan virus corona dari tangan ke mata.
"Mencegah pemakainya menyentuh mata, sehingga menghindari penularan virus dari tangan ke mata," kata Wei.
Tak hanya itu, penggunaan kacamata juga berpotensi mengurangi risiko penularan Covid-19 melalui droplet.
Sehingga, droplet yang keluar dari mulut seseorang saat berbicara tidak akan langsung terciprat ke mata.
Baca juga: PSBB Jakarta dan PSBM Jabar, Apa Bedanya?
Kendati demikian, perlu ada penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kebenaran hasil studi ini.
Pemakaian kacamata ini disebutkan tidak berhubungan dengan tingkat keparahan gejala Covid-19.
Penelitian menunjukkan, pemakai kacamata yang terjangkit Covid-19 sama sakitnya dengan pasien Covid-19 yang memiliki penglihatan normal.
"Meskipun ini adalah studi observasional dan Anda tidak dapat menyimpulkan sesuatu yang pasti dari ini, ada saran bahwa pelindung mata dalam bentuk apa pun dapat mengurangi risiko terinfeksi," kata peneliti lain dari Johns Hopkins Center for Health Security di Baltimore, Amesh Adalja.
"Hal ini perlu dikonfirmasi dengan studi observasional lain dan studi yang lebih formal," imbuh Adalja.
Baca juga: Tidak Memejamkan Mata, Bagaimana Cara Ikan Tidur?
Sementara itu, Ketua Departemen Kedokteran di Mount Sinai South Nassau, Dr Aaron Glatt mengatakan, kini banyak rumah sakit yang mewajibkan tenaga kesehatan maupun pengunjung untuk menggunakan kacamata atau face shield dengan masker, termasuk di rumah sakit tempat ia bekerja.
"Orang sering bertanya, 'kalau saya pakai kacamata apakah itu sudah cukup?' Dan jawaban kami adalah tidak," kata Glatt yang juga sebagai ahli epidemiologi itu.
Pasalnya, lanjut Glatt, kacamata biasa tidak bisa sepenuhnya menutupi atau melindungi mata seperti halnya kacamata atau pelindung wajah.
"Kacamata mungkin memberikan perlindungan, tapi jelas partikel di udara secara teoritis akan mudah masuk ke mata lewat sekitar kacamata," ucap dia.
Baca juga: Tahukah Anda, Ternyata Kerang Punya 100 Mata!
Direktur Senior Pencegahan Infeksi di Johns Hopkins Health System, Dokter Lisa Maragakis menuturkan, kemungkinan besar kacamata justru dapat meningkatkan risiko.
Hal itu bukan tanpa alasan, seseorang kemungkinan besar akan lebih sering menyentuh mata dan berpotensi mencemari mata ketika melepas, mengganti atau menyesuaikan frame kacamata.
Maragakis dan Glatt mencatat, penelitian tersebut didasarkan pada sampel yang relatif kecil sehingga perlu direplikasi dalam studi yang melibatkan lebih banyak orang.
"Ini studi provokatif. Studi ini sangat menarik. Tentu ada latar belakang pengetahuan yang bisa jadi mengarah ke efek satu sama lain. Tapi jelas, perlu studi yang lebih ketat untuk mengonfirmasi hasil studi tersebut," tutup Glatt.
Baca juga: Saat Masker Disebut Lebih Efektif Cegah Covid-19 Dibanding Vaksin...