Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Sistem Kesehatan Ambruk, Epidemiolog: Tak Ada Jalan Selain Lockdown

Kompas.com - 15/09/2020, 14:03 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peningkatan kasus baru infeksi virus corona terus terjadi di sejumlah wilayah negara, termasuk di Indonesia.

Di dalam negeri, provinsi dengan jumlah kasus harian Covid-19 terbanyak adalah Ibu Kota, DKI Jakarta.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, per Senin (14/9/2020), jumlah total kasus Covid-19 di Jakarta ada sebanyak 55.099 kasus.

Sementara itu, kabar menipisnya ruangan perawatan yang tersedia untuk pasien Covid-19 mulai terdengar.

Data yang dipaparkan Pemprov DKI Jakarta melalui Twitter @dkijakarta, per 6 September 2020, 77 persen tempat tidur ruang isolasi di rumah sakit rujukan yang total berjumlah 4.456 unit sudah terisi pasien Covid-19.

Sementara itu, 83 persen dari 483 tempat tidur ruang ICU di rumah sakit yang sama juga telah digunakan untuk merawat pasien Covid-19.

Ini menjadi salah satu alasan Pemprov DKI Jakarta kembali melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pengetatan, sebagaimana disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Baca juga: Anies Tarik Rem Darurat, PSBB di Jakarta Kembali seperti Awal Pandemi Covid-19

Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono, menilai penambahan jumlah pasien dan menipisnya ruangan perawatan bia menjadikan sistem kesehatan ambruk.

"Kalau pasien banyak yang tidak tertampung di rumah sakit, maka pasien selanjutnya dirumahkan. Kalau dirumahkan, risiko menularkan pada keluarganya, pada tetangganya akan terus terjadi," kata Miko kepada Kompas.com, Senin (14/9/2020) sore.

"Kalau fasilitas kesehatan sudah penuh, waduh saya enggak bisa bayangkan," lanjutnya.

Miko menyebut kematian pasien Covid-19 di rumah bisa terjadi, apabila mengalami hypoxia tanpa adanya bantuan medis.

Ini tentu akan menimbulkan kepanikan bagi keluarga dan masyarakat di sekitarnya.

Baca juga: Kepatuhan Kita Semua dan Pengendalian Kasus Covid-19 di Indonesia... 

Efek panjang

Sementara itu, Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, menilai akan ada efek panjang apabila sistem kesehatan ambruk.

Yang utama, ia mengatakan kasus kematian akibat Covid-19 meningkat, karena banyak infeksi yang tidak bisa mendapat pelayanan kesehatan.

"Apalagi kasus Covid-19 ini kan banyak yang membutuhkan bantuan pernapasan. Dan gangguan pernapasan yang sifatnya emergency ini tidak bisa ditunda. Tubuh kita kan memerlukan oksigen, ketika itu tidak terpenuhi ya fatal akibatnya, kematian yang akan terjadi," ujar Dicky kepada Kompas.com, Senin (14/9/2020) malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com