Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Covid-19 Lebih Mematikan pada Orang dengan Obesitas?

Kompas.com - 13/09/2020, 18:46 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

“Kami tidak memahami sejak awal apa faktor risiko utama obesitas. Baru belakangan ini kami menyadari dampak yang mengerikan dari obesitas, terutama pada kelompok usia yang lebih muda,” kata Anne Dixon, seorang dokter dan ilmuwan yang mempelajari obesitas dan penyakit paru-paru di Universitas Vermont.

Baca juga: Studi: Obesitas Dapat Memperparah Covid-19

Penyebab melonjaknya Covid-19 di AS

Obesitas ditengarai menjadi penyebab dahsyatnya efek pandemi Covid-19 di Amerika Serikat. Negara itu mencatat, sedikitnya ada 40 persen orang dewasa yang mengidap obesitas.

Pengidap obesitas lebih mungkin, daripada orang dengan berat badan normal, untuk memiliki penyakit lain yang merupakan faktor risiko independen untuk Covid-19 parah, termasuk penyakit jantung, penyakit paru-paru, dan diabetes.

Mereka juga rentan terhadap sindrom metabolik, di mana kadar gula darah, kadar lemak, atau keduanya tidak sehat dan tekanan darah mungkin tinggi.

Sebuah studi baru-baru ini dari Universitas Tulane terhadap 287 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, menemukan bahwa sindrom metabolik itu sendiri secara substansial meningkatkan risiko masuk ICU, ventilasi, dan kematian.

Tanda-tanda obesitas

Mengutip laman resmi Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2TPM) ada sejumlah tanda yang menunjukkan bahwa seseorang mengidap atau berisiko obesitas, yaitu:

  • Adanya keluhan seperti mendengkur (snoring) dan nyeri pinggul.
  • Terdapat timbunan lemak di atas dada, leher, muka, lengan, bawah perut, pinggul, paha, perut atas, pinggang, dan perut bawah.
  • Riwayat sosial/ psikologis misalnya stres.
  • Riwayat keluarga yaitu orang tua dengan kelebihan berat badan dan obesitas.
  • Riwayat mengonsumsi obat-obatan seperti obat untuk menggemukan badan, terapi hormonal tertentu, steroid, dan lain-lain.
  • Riwayat berat badan sebelumnya.

Baca juga: Alasan Orang dengan Obesitas Lebih Berisiko Tinggi jika Terinfeksi Virus Corona

Sementara itu, penyebab seseorang mengidap obesitas, selain pola makan, salah satunya adalah akibat pola aktivitas, yaitu: 

  • Sering menonton televisi, bermain komputer, dan games tanpa melakukan aktivitas lebih dari 2 jam per hari.
  • Kurang latihan fisik.
  • Aktivitas fisik yang dilakukan secara terus menerus kurang dari 30 menit per hari.
  • Kurang gerak (misalnya lebih senang menggunakan kendaraan bermotor daripada jalan kaki, menggunakan lift daripada tangga, dsb).

Faktor lain yang berpengaruh terhadap obesitas antara lain: genetik, ketidakseimbangan hormonal, terapi obat tertentu seperti kortikosteroid, kontrasepsi oral, gangguan psikologis (stres), dan kondisi medis lainnya.

Baca juga: Mengenal Malaise, Salah Satu Gejala Ringan Pasien Terinfeksi Covid-19

P2PTM Kemenkes RI Penyebab Obesitas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com