Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Video Teknik Tahan Napas untuk Deteksi Covid-19

Kompas.com - 13/09/2020, 18:21 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar video di media sosial yang mengklaim teknik menahan napas untuk membuktikan seseorang bebas dari Covid-19 atau tidak.

Video berdurasi 45 detik itu disertai keterangan Ananta Hospital.

WHO menegaskan, teknik dalam video itu tidak menyatakan seseorang mengidap Covid-19 atau tidak.

Sementara, Ananta Hospital menegaskan tidak mempublikasikan video itu.

Narasi yang beredar

Video yang beredar di media sosial mengklaim soal cara mendeteksi seseorang terkena Covid-19 atau tidak.

Video disertai keterangan dalam bahasa India yang berarti: "Jika Anda dapat menahan napas sampai titik merah bergerak dari A ke B maka Anda resisten terhadap penyakit. Tes sederhana Covid."

Dalam video terdapat gambar kotak dengan keterangan di sebelah kiri kotak bertuliskan "ambil napas" dan di sebelah kanan kotak "embuskan napas."

Akun Facebook Gabriel Tukan pada Minggu (13/9/2020) mengunggah video berdurasi 45 detik tersebut disertai keterangan:

#percobaan_sederhana_untuk_deteksi_vobid_19
"Tekan tombol #play tunggu titik merah bergerak ke posisi A, tahan napas sampai titik mereh menempati posisi B. Jika berhasil berarti anda bebas dari Covid-19".
#Selamat_mencoba...

Video menunjukkan cara menguji seseorang terbebas Covid-19 atau tidak.  Facebook Video menunjukkan cara menguji seseorang terbebas Covid-19 atau tidak.

Perjalanan titik merah dari posisi A ke posisi B sekitar 29 detik.

Video juga disertai keterangan "Lakukan hal ini karena virus" dan ditambahkan logo bertuliskan Ananta Hospital dan nomor telepon 02953288000. Tertera juga harga 2.200 rupee India.

Video serupa diunggah akun Billy Allright pada Minggu (13/9/2020). Begitu juga dengan akun Facebook Syamsudin yang mengunggah video tersebut pada Sabtu (12/9/2020).

Tidak hanya di Indonesia, video juga menyebar di negara lain. Misal, akun Facebook Ali Moulay dan Alex Quitoles.

Penjelasan

Dilansir dari AFP Fact Check, badan kesehatan dunia WHO mengatakan bahwa teknik dalam video itu tidak menyatakan seseorang mengidap Covid-19.

"Tampaknya ini adalah aplikasi sederhana yang mengukur waktu dan bukan aliran udara. Orang dengan penyakit paru-paru (dari merokok, polusi, asma, COPD atau infeksi paru, termasuk tetapi tentu saja tidak terbatas pada Covid-19) akan lebih sulit melakukannya. Tampaknya tidak berbahaya, tetapi tidak terlalu informatif, ukuran kasar dari fungsi paru-paru," kata WHO kepada AFP Fact Check.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com