Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Kembangkan Robot untuk Temani Lansia di Panti Jompo

Kompas.com - 11/09/2020, 18:35 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perlahan-lahan robot masuk ke dunia manusia dan berinteraksi dengan manusia.

Dalam kondisi pandemi, robot dapat membantu mengurangi interaksi manusia sehingga tidak menimbulkan penyebaran infeksi virus corona yang luas.

Dilansir The Guardian, Senin (7/9/2020), robot yang dapat melakukan percakapan sederhana dan mempelajari minat orang-orang akan ditempatkan di beberapa rumah perawatan atau panti jompo di Inggris.

Robot beroda itu dinamai "Pepper". Dia dapat bergerak secara mandiri dan memberi isyarat dengan lengan robotik.

Para robot dirancang untuk menjadi kompeten secara budaya, yang berarti setelah beberapa program awal, mereka belajar tentang minat dan latar belakang penghuni panti jompo.

Hal itu memungkinkan robot untuk memulai percakapan (walau belum sempurna), memainkan musik favorit para penghuni panti jompo, mengajari mereka bahasa, dan menawarkan bantuan praktis termasuk pengingat obat.

Baca juga: Demi Reputasi, Otoritas Kesehatan Australia Sembunyikan Daftar Panti Jompo Terinfeksi Covid-19

Hal tersebut merupakan bagian dari penelitian. Pimpinan peneliti Dr Chris Papadopoulos dari University of Bedfordshire mengatakan uji coba itu tidak dimaksudkan untuk mengeksplorasi penggantian penjaga manusia dengan robot.

Penelitian itu untuk membantu mengisi masa-masa kesepian para lansia, karena luasnya sistem perawatan, sementara para staf tidak memiliki waktu banyak untuk menemani para lansia.

Uji coba sebelumnya dilakukan di Inggris dan Jepang. Proyek penelitian itu senilai 2,3 juta euro didanai komisi Eropa dan pemerintah Jepang.

Para peneliti menemukan lansia di panti jompo berinteraksi dengan robot hingga 18 jam selama dua minggu mengalami peningkatan yang signifikan dalam kesehatan mental mereka.

Para peneliti menyebutkan ada dampak kecil namun positif pada keparahan kesepian di antara pengguna dan interaksi dengan robot tidak meningkatkan perasaan kesepian.

Sementara itu robot juga punya keterbatasan, yaitu pada percakapan mereka yang terasa dangkal dan kurang kaya.

Robot kurang personalisasi dan terkadang tidak menunjukkan kesadaran budaya yang cukup. Gerakan kepala serta gerakan tangan juga terkadang mengganggu.

Advinia Healthcare, lokasi percobaan dan salah satu penyedia perawatan demensia terbesar di Inggris, mengatakan pihaknya berupaya menerapkan ini ke dalam perawatan rutin orang yang rentan untuk mengurangi kecemasan dan kesepian serta memberikan perawatan yang berkelanjutan.

“Ini adalah satu-satunya kecerdasan buatan yang dapat memungkinkan komunikasi tanpa batas dengan robot dan penduduk yang rentan,” kata ketua Advinia, Dr Sanjeev Kanoria.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com