Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bansos Beras 15 Kilogram, Siapa yang Bisa Dapat dan Bagaimana Penyalurannya?

Kompas.com - 06/09/2020, 18:27 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk kesekian kalinya, pemerintah kembali menyalurkan bantuan sosial untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat karena dampak pandemi virus corona.

Program bantuan kali ini berupa beras sebanyak 15 kilogram per bulan sepanjang Agustus-Oktober 2020.

Juru Bicara Kementerian Sosial (Kemensos) Adhy Karyono mengatakan, bansos beras tersebut hanya dibagikan kepada 10 juta orang penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di seluruh Indonesia.

"Bansos beras hanya untuk 10 juta peserta PKH," kata Adhy saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/9/2020).

Menurut dia, bantuan tersebut sudah mulai disalurkan sejak peluncuran pada Rabu (2/9/2020).

Sementara itu, mekanisme penyaluran bantuan akan dilakukan dari Bulog dan didistribusikan langsung sampai kepada KPM atau titik bagi yang disepakati di tingkat kelurahan.

"Semuanya dilakukan oleh transporter yang ditunjuk Kemensos dan dibangun oleh para pendamping PKH," jelas dia.

Baca juga: Bulog Rampungkan Penyaluran Bansos Beras Presiden Tahap II ke 1,85 Juta Warga

Adhy menjelaskan, penyaluran pada bansos pada bulan September 2020 ini sekaligus mencakup penyaluran bulan Agustus 2020.

Dengan demikian, pada periode ini setiap KPM menerima 30 kilogram beras sekaligus.

Kemensos juga akan melakukan sejumlah upaya untuk memastikan bantuan beras ini tidak disalahgunakan.

"Pertama, kemasan beras ditulis kualitas beras, jumlah dan untuk PKH-nya. Jadi jelas hanya peserta PKH yang berhak terima," kata dia.

Kedua, seluruh jajaran pendamping PKH akan mengawal dan bekerja sama dalam proses penyaluran tersebut.

Ketiga, dinas sosial provinsi dan kabupaten atau kota bersama tim pusat melakukan monitoring dan pengendalian.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan bahwa kualitas dan kuantitas beras dari seluruh gudang Bulog terjamin dengan baik.

Oleh karena itu, pengawasan dan pengendalian kualitas dan kuantitas beras Bulog akan terus dipantau.

"Setelah melewati petugas pengawas kualitas beras di gudang BULOG, selanjutnya akan diserahkan kepada jasa pengangkut/transporter yang telah ditunjuk oleh Kementerian Sosial RI untuk melakukan pendistribusiannya kepada keluarga penerima manfaat," kata Budi Waseso, seperti diberitakan Kompas.com, 2 September 2020.

Bulog akan terus berupaya membantu mengatasi dampak pandemi virus corona, seperti menyediakan bahan makanan pokok, baik melalui operasi pasar maupun penyaluran Beras Bantuan Presiden bagi masyarakat terdampak Covid-19.

"Tugas pemenuhan pangan bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau ini tentu membutuhkan sinergi semua pihak terkait, mulai dari pemda, para kepala dinas, ataupun pemangku kepentingan lainnya," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com