KOMPAS.com - Pandemi virus corona Covid-19 telah mengganggu layanan kesehatan penting di hampir setiap negara, menurut survei Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Gangguan tersebut paling banyak dirasakan oleh negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Kndisi ini kemungkinan akan menambah beban kesehatan masyarakat tambahan untuk jumlah korban dari penyakit yang disebabkan oleh virus corona, kata WHO.
Dilansir laman WHO, survei indikatif yang diterbitkan 31 Agustus itu berisi tentang dampak Covid-19 pada sistem kesehatan berdasarkan laporan 105 negara.
Data tersebut dikumpulkan dari Maret hingga Juni 2020. Hasilnya hampir setiap negara atau 90 persen negara mengalami gangguan pada layanan kesehatannya.
"Survei ini menyoroti celah dalam sistem kesehatan kita, tetapi juga berfungsi untuk menginformasikan strategi baru untuk meningkatkan penyediaan perawatan kesehatan selama pandemi dan seterusnya," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.
Baca juga: WHO: Wabah Virus Corona Belum Berakhir, Negara Tak Boleh Berpura-pura
"Covid-19 seharusnya bisa pelajaran bagi semua negara bahwa kesehatan bukanlah persamaan 'salah satu atau'. Kita harus lebih mempersiapkan diri untuk keadaan darurat tetapi juga terus berinvestasi dalam sistem kesehatan yang sepenuhnya menanggapi kebutuhan orang sepanjang kehidupan," kata dia.
Dikutip VOA, Selasa (1/9/2020) di antara 105 negara yang menanggapi survei, 90 persen melaporkan setidaknya gangguan di setidaknya satu dari 25 layanan penting.
Lebih dari separuh melaporkan gangguan dalam diagnosis dan pengobatan kanker. Sementara program malaria terdampak di hampir setengah negara.
Sementara itu tuberkulosis terdampak di lebih dari dua perlima dan pengobatan HIV di sepertiga negara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.