Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Informasi soal Beda Batuk Gejala Covid-19 dan Penyakit Lain

Kompas.com - 01/09/2020, 18:16 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.


KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial mengenai perbedaan gejala pernafasan Covid-19 dan penyakit lain yang dikaitkan dengan Departemen Patologi AIIMS.

Informasi tersebut keliru, atau ada yang tidak tepat. Hingga berita ini ditayangkan, Selasa (1/9/2020), AIIMS tidak mempublikasikan informasi seperti yang diklaim dan beredar di media sosial.

Narasi yang beredar

Informasi soal gejala pernapasan terhadap orang yang terpapar virus corona beredar di media sosial. Gejala pernapasan terkait Covid-19 itu dibandingkan dengan gejala pernapasan pada penyakit lain.

Informasi tersebut, salah satunya, dimuat akun Facebook Lilies Louisya pada Selasa (1/9/2020). Berikut narasi unggahannya:

"JUST TO KNOW...
KENALI PERBEDAANYA...
in Bapak/Ibu meneruskan dr Dinas kesehatan sbb
Harap Perhatikan Perbedaannya !!! (Supaya tidak berprasangka buruk)
1. Batuk kering + Bersin = Polusi udara.
2. Batuk + Lendir + Bersin + Pilek = Pilek biasa.
3. Batuk + Lendir + Bersin + Pilek + Sakit tubuh + lemah + Demam ringan = Flu.
4. Batuk kering + Bersin + Nyeri tubuh + lemah + Demam tinggi + Kesulitan bernapas + Hilangnya indra pengecap dan perasa = Corona virus.
Departemen patologi AIIMS,
Din. Kes.
--------------------------------------------------
ini kiriman dari Din. Kes. tolong di share ke wadah dan komunitas masing-masing"

Narasi ini juga dimuat akun Facebook yang lain. Misalnya saja, Imam Ahmadi. Di akunnya, Imam Ahmadi menambahkan pesan agar tidak terburu-buru melakukan tes swab atau rapid tes kecuali jika terkena gejala sakit di posisi nomor 4.
Berikut tampilan unggahannya:

Akun Facebook lain turut membagikan konten serupa. Sebut saja Tutchi Uty dan Andy Ikha Umma Naqieb.

Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, ditemukan konten yang sama ditulis menggunakan bahasa Inggris. Unggahan itu ada di akun Facebook Jimoh Usaini pada 23 Agustus 2020 dan akun Facebook Abdul Qayum Qayumi pada 31 Maret 2020.

Unggahan soal perbedaan batuk penderita Covid-19 dan penyakit lain. Facebook Unggahan soal perbedaan batuk penderita Covid-19 dan penyakit lain.

Dua unggahan tersebut mengklaim bahwa informasi perbedaan gejala pernapasan itu dikeluarkan Pathology Department AIIMS, Delhi.

Klarifikasi

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri website resmi AIIMS New Delhi. AIIMS New Delhi ialah sekolah kedokteran, rumah sakit, dan universitas riset kedokteran di New Delhi, India.

Di laman AIIMS New Delhi tidak ditemukan pernyataan seperti diklaim pada konten unggahan akun Facebook yang disebut di atas.

Demikian pula di laman AIIMS khusus informasi Covid-19, yakni AIIMS.

AIIMS telah menerbitkan buklet berjudul "Covid-19 - Be Careful, not fearful" yang bertujuan mematahkan mitos seputar virus corona.

Di dalamnya termuat informasi tentang gejala penderita virus corona, perawatan bagi penderita virus corona, cara melindungi diri dari Covid-19, hingga mitos seputar corona.

Dalam buklet setebal 20 halaman itu, AIIMS menulis bahwa gejala umum penderita Covid-19 yakni demam, sakit tenggorokan, batuk, dan sesak napas. Gejala ini mirip dengan gejala infeksi virus lain seperti flu biasa.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com