Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tidak Ada Satu Wilayah Pun yang Aman dalam Pandemi Covid-19"

Kompas.com - 28/08/2020, 19:29 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tepat enam bulan sejak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), lima kota administratif di Provinsi DKI Jakarta berstatus zona merah.

Lima kota tersebut masuk dalam daftar 32 daerah yang berstatus zona merah Covid-19.

"DKI Jakarta ini seluruh kotanya yaitu Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta barat," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Zona Hitam di Surabaya dan Mengapa Bisa Terjadi?

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengaku tak heran terhadap apa yang terjadi di Jakarta.

Sebab, kondisi tersebut membuktikan teori bahwa tidak ada wilayah yang aman selama pandemi virus corona.

"Ini sebetulnya tidak aneh dan membuktikan teori bahwa tidak ada satu wilayah pun yang aman dalam pandemi Covid-19," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/8/2020).

Baca juga: Mengenal Apa Itu Road Bike di Tengah Wacana Jalur Sepeda Tol Dalam Kota...

Strategi testing di Jakarta tak akan banyak berpengaruh ketika diapit oleh wilayah dengan intervensi testing yang jauh dari target WHO, yaitu satu per seribu orang per minggu.

Seperti diketahui, hanya Jakarta yang memiliki jumlah tes mendekati target WHO dengan mencakup hampir setengah dari jumlah tes secara nasional.

Kondisi inilah yang berpengaruh terhadap status zona merah di Jakarta, meski telah menerapkan PSBB selama enam bulan.

"Apa yang terjadi di Jakarta ini sebenarnya memberi bukti dan pelajaran penting bahwa pengendalian tak bisa hanya per wilayah. Tak bisa hanya Jakarta saja yang testingnya tinggi." jelas dia.

Baca juga: Viral, Video Driver Ojol di Jakarta Barat Kehilangan Motor Usai Dihipnotis

Penanganan pandemi corona

Pasien orang tanpa gejala (OTG) dan pasien reaktif hasil rapid test Covid-19 melakukan senam pagi bersama relawan dan tenaga medis di Rumah Singgah Karantina Covid-19, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (27/5/2020). Rumah Singgah Karantina Covid-19 ini merawat 33 pasien OTG Covid-19  dan 12 orang reaktif hasil rapid test.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Pasien orang tanpa gejala (OTG) dan pasien reaktif hasil rapid test Covid-19 melakukan senam pagi bersama relawan dan tenaga medis di Rumah Singgah Karantina Covid-19, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (27/5/2020). Rumah Singgah Karantina Covid-19 ini merawat 33 pasien OTG Covid-19 dan 12 orang reaktif hasil rapid test.

Untuk itu, Dicky berharap agar daerah-daerah di sekitar Jakarta untuk bersinergi dalam menangani pandemi virus corona.

Menurut dia, peran pemerintah pusat dalam hal ini sangat dibutuhkan. Sebab, penanganan pandemi tak bisa dilakukan secara sektoral.

Selain itu, Dicky juga meminta agar pemerintah mengeluarkan aturan ketat disertai dengan sanksi yang lebih berat.

Baca juga: Ini 5 Langkah Aman Menghindari Virus Corona di Ruang Tertutup

Jika tidak, para pelanggar protokol kesehatan akan terus menjamur, khususnya di wilayah perkantoran yang baru-baru ini banyak menjadi klaster baru virus corona.

Dalam fase ini, opsi utama yang harus diambil adalah memberlakukan work from home (WFH) bagi kantor non-esensial.

"WFH harus jadi opsi utama, terutama kantor yang non-esensial dan orang-orang yang berisiko harus bekerja di rumah sampai setidaknya akhir tahun," tutur dia.

Selain optimalisasi dalam hal testing, Dicky menganggap pemerintah juga perlu mengupayakan tracing yang lebih gencar.

Baca juga: Catatan Pakar soal 6 Bulan Covid-19 di Indonesia: Segera Luruskan Kebijakan yang Kontradiktif!

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Perubahan Istilah OTG, ODP dan PDP pada Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com